Saat ini, pandemi Covid-19 belum berakhir. Meski kasusnya telah melandai, tetapi kewaspadaan terhadap Covid-19 terus disiagakan. Terlebih masuknya varian omicron di Indonesia, maka penanganan Covid-19 harus terus diupayakan. Pelibatan semua elemen masyarakat sangat penting dalam hal ini, termasuk tokoh lintas agama.
Jenewa yakin, tokoh, pemuka dan organisasi keagamaan memiliki potensi untuk mempengaruhi komunitasnya. Maka dari itu Jenewa didukung oleh Unicef mengadakan pertemuan tokoh lintas agama pada hari Rabu, 02 Maret 2022, pukul 09.00-12.00 Wita di Hotel Premier Karebosi.
Surahman Said selaku Direktur Jenewa dalam sambutannya menyampaikan bahwa budaya gotong royong yang menjadi budaya bangsa Indonesia perlu menjadi pendorong agar semua pihak bersama-sama dan bekerjasama dalam menghadapi Covid-19 ini.
Pertemuan tokoh lintas agama ini tentunya memiliki tujuan yang tidak jauh berbeda dengan workshop stakeholder yang telah dilaksanakan sebelumnya, yaitu untuk meningkatkan pengetahuan terkait covid-19 dan percepatan vaksinasi. “Diharapkan melalui pertemuan lintas tokoh agama ini lahir satu panduan atau satu perspektif dalam menyebarkan luaskan ceramah atau dakwah terkait covid-19 dan vaksinasi kepada umat masing-masing,” katanya.
Indrias Rosmeifinda C4D Officer selaku perwakilan Unicef Indonesia menyampaikan bahwa pertemuan lintas tokoh agama ini merupakan program dari Risk Communication and Community Engagement (RCCE) Unicef Indonesia untuk mengomunikasikan pesan-pesan kesehatan diantaranya Protokol kesehatan (Prokes), vaksinasi maupun Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) kepada masyarakat sebagai upaya membantu pemerintah untuk mencegah penyebaran Covid-19.
“Selain vaksinasi, implementasi pesan-pesan PHBS dapat membantu terciptanya gaya hidup sehat, mengingat saat ini di Indonesia selain kasus Covid-19 ada pula kasus Demam Berdarah (DBD) yang terus meningkat,” tambahnya.
Sementara Kepala bidang PPM Balitbangda, mengimbau perlunya kolaborasi stakeholder termasuk antar tokoh lintas agama dalam menghadapi covid-19 dan menggerakkan masyarakat untuk melakukan vaksinasi. Selain itu, tokoh agama diharapkan mampu menyusun konsep atau materi ceramah yang akan disampaikan kepada umat masing-masing sebagai upaya penanganan covid-19 melalui komunikasi spritualisasi.
Sebelum membuka acara dengan resmi, Kepala bidang PPM diakhir sambutannya sangat mengapresiasi Jenewa dan Unicef yang telah membuat pertemuan seperti ini sebagai wadah untuk membantu pemerintah dalam penanggulan covid-19 di Provinsi Sulawesi Selatan.