Unicef sebagian dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) bersama Jenewa Institute melakukan peningkatan kapasitas media di Sulawesi Selatan dalam penulisan berbagi isu untuk pencegahan stunting.
Perwakilan Kantor Anak Dana Anak-Anak PBB (UNICEF) Wialayah Sulawesi dan Maluku Henky Widjaja, PhD mengemukakan bahwa dibutuhkan mobilisasi edukasi dalam perjalanan mengentaskan stunting.
“kami yakini bahwa media memiliki peran dalam mengadovokasi hingga menekan pemerintah agar segera bergerak cepat. Sehingga upaya yang lebih serius dalam penurunan stunting bisa dilakukan pemerintah,” katanya di Makassar, Kamis
Berdasarkan data survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021, angka kasus stunting di Sulawesi Selatan menurun dari 30 persen hingga 27,9 persen. Semantara target secara nasional harus berada di angka 14 persen pada tahun 2014.
Maka dari itu, terkai stunting ini, Pemerintah Sulawesi Selatan bersama pihak terkait, termasuk Unicef dan Jenewa tengah gencar melakukan percepatan pencegahan dan penanggulangan stunting, salah satunya menggandeng pihak media.
“Media tentu akan menjadi corong dalam menyebarluaskan informasi terkait pencegahan stunting dan menjangkau lebih luas ke masyarakat,” kata Hengky
Ia mencontohkan pada pemberian imunisasi campak-rubella melalui program Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN), terjadi perubahan dalam hal kebijakan pemerintah untuk lebih peduli dalam upaya mencapai target, yakni 95 persen di Sulsel
Sementara itu Ahli Gizi yang juga merupakan Tim Gubernur untuk percepatan pembangunan (TGUPP) Sulsel dr. Djunaidi menyebut, butuh komitmen dan kolaborasi bersama dalam penanggulangan stunting, termasuk peran media.
Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Unhas ini menjelaskan bahwa stunting pada anak hanya bisa diketahui dengan pengukuran panjang dan tinggi badan anak yang disesuaikan dengan umur anak.
“Makanya stunting tidak bisa diterka-terka, harus dilakukan pengukuran. Berbeda dengan gizi buruk yang bisa langsung ditebak,” ujar dia
Disebutkan bahwa stunting terjadi karena kekurangan gizi dalam periode yang lama sehingga mengatasinya harus dilakukan dalam persiapan sedini mungkin. Mulai dari para remaja putri mempersiapkan calon pengantin, calon ibu dalam memperoleh edukasi dalam pola asuh dan pola sakit dan sebagainya.
SUMBER: ANTARA Kantor Berita Indonesia
PAUD Holistik Integratif: Penguatan Deteksi Dini Balita Berisiko Gizi Buruk di Kabupaten Bantaeng Provinsi Sulawesi Selatan