Lempa, Kabupaten Wajo, 17 Desember 2024 – Dalam rangka memperkuat upaya pencegahan stunting, UNICEF dan Yayasan Jenewa Madani Indonesia, bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dengan dukungan dari Tanoto Foundation, menyelenggarakan kegiatan Orientasi Berjenjang Gizi Ibu dan Anak serta 3 Perilaku Kunci Pencegahan Stunting. Kegiatan ini berlangsung di Balai Pertemuan Desa Lempa, Kecamatan Pammana, Kabupaten Wajo, pada hari Selasa, 17 Desember 2024,

Stunting masih menjadi salah satu masalah kekurangan gizi serius di Indonesia, termasuk di Kabupaten Wajo. Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia 2023, angka stunting nasional tercatat sebesar 21,5%, sementara Provinsi Sulawesi Selatan berada di urutan 10 besar dengan angka 27,4%. Kabupaten Wajo juga mencatat prevalensi stunting sebesar 27,4%. Angka-angka ini menunjukkan perlunya upaya terpadu dan berkelanjutan untuk mencegah stunting, khususnya selama periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Orientasi ini merupakan kelanjutan dari rangkaian orientasi yang telah dilaksanakan sebelumnya di tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Pada bulan September 2024, telah dilaksanakan Orientasi Fasilitator Gizi Ibu dan Anak (GIA) dan Penguatan Posyandu dengan Pendekatan Komunikasi Perubahan Perilaku yang melibatkan perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan dan 10 kabupaten/kota, yakni Bulukumba, Barru, Parepare, Bone, Wajo, Enrekang, Luwu, Palopo, Luwu Utara, dan Luwu Timur.

Kegiatan dilaksanakan dalam dua sesi. Sesi pertama di pagi hari dihadiri oleh para kepala desa, anggota PKK, perwakilan KUA, dan tokoh masyarakat lainnya untuk memperkuat dukungan lintas sektor terhadap upaya pencegahan stunting. Sedangkan sesi kedua di siang hari  difokuskan pada tenaga kesehatan yaitu bidan dan kader posyandu, untuk memperkuat kapasitas mereka dalam memberikan layanan gizi dan kesehatan kepada masyarakat.

Dalam sambutannya, Direktur Jenewa Institute, Bapak Surahmansah Said, MPH, menyampaikan bahwa, “Pencegahan stunting membutuhkan sinergi semua pihak termasuk kader, tenaga kesehatan, keluarga, dan masyarakat luas. Melalui orientasi ini, kami berharap layanan Posyandu dapat semakin optimal dalam mengedukasi masyarakat dan memberikan layanan gizi yang komprehensif.”

Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Puskesmas Lempa Bapak Arwin Halid, S.ST, yang menekankan pentingnya peningkatan kapasitas kader posyandu dan tenaga kesehatan sebagai ujung tombak pelayanan gizi di komunitas. Beliau juga menyampaikan apresiasi atas dukungan yang diberikan oleh berbagai pihak dalam upaya menurunkan angka stunting di Kabupaten Wajo. Diharapkan melalui kegiatan ini, Posyandu sebagai pusat layanan kesehatan komunitas dapat semakin optimal dalam memberikan edukasi, layanan kesehatan, dan pemantauan gizi. Keterlibatan seluruh pihak, termasuk ibu, keluarga, dan masyarakat, menjadi kunci utama dalam menciptakan lingkungan yang mendukung pemenuhan gizi yang baik bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak balita.

Leave a Reply

Your email address will not be published.