Status gizi buruk pada balita dapat menimbulkan pengaruh yang sama seperti dampak stunting, yaitu menghambat pertumbuhan fisik, mental, maupun kemampuan berpikir. Namun, balita gizi buruk mempunyai risiko kematian yang lebih tinggi. Untuk mencegah terjadinya peningkatan kasus balita wasting, mobilisasi masyarakat melalui penemuan/deteksi dini kasus balita yang berisiko wasting merupakan komponen kunci untuk memudahkan rujukan dan penanganan kasus yang tepat. Dalam mobilisasi ini, semua anggota masyarakat dapat berperan, termasuk guru TK/PAUD.

Sejak tahun 2022, UNICEF bersama Yayasan Jenewa Madani Indonesia telah mendukung Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dalam penerapan model pencegahan dan penanganan balita berisiko wasting di PAUD yang dilaksanakan di tiga kabupaten/kota Provinsi Sulawesi Selatan yaitu Kabupaten Bone, Kabupaten Bantaeng dan Kota Makassar. Untuk memperluas cakupan deteksi dini, rujukan, dan kelas pengasuhan balita berisiko wasting di satuan PAUD, Jenewa Madani Indonesia bersama UNICEF melaksanakan Orientasi. Orientasi Fasilitator Berjenjang Deteksi Dini, Rujukan, dan Kelas Pengasuhan Balita Berisiko Wasting di Satuan PAUD Kabupaten Wajo selama 2 hari pada tanggal 26 hingga 27 September 2023.

Bapak Surahmansah Said, MPH selaku Direktur Jenewa Madani Indonesia dalam pengantarnya menyampaikan Perluasan jangkauan program terus dilakukan sebagai upaya dalam menangani balita wasting di Sulawesi Selatan melalui penguatan deteksi dini serta rujukan balita wasting. Bukan hanya tenaga kesehatan yang dapat melakukan deteksi dini, melainkan anggota masyarakat, termasuk kader, orang tua, pengasuh dan anggota keluarga lain yang terlatih juga dapat melakukan pengukuran LiLA secara mandiri.

Kegiatan ini merupakan upaya lintas sektor, bukan hanya sektor Kesehatan tetapi juga dari berbagai sektor salah satunya yaitu Pendidikan. Seringkali anak diatas 3 tahun tidak lagi dibawa ke posyandu karena imunisasi dasar sudah lengkap sehingga jika terdapat masalah gizi tidak lagi terdeteksi. Sehingga sektor PAUD menjadi sektor startegis menemukan anak usia 3 sampai 4 tahun karena mereka masih tergolong balita, masih perlu melakukan identifikasi berkala dan memantau pertumbuhannya, harapannya anak yang berisiko wasting dapat segera ditemukan dan diberikan penanganan yang tepat. Ujar Ibu Nike Frans selaku Nutrition Officer UNICEF.

Pokja PAUD dan Dinas Kesehatan kabupaten Wajo mendukung kegiatan Deteksi dini, rujukan dan kelas pengasuhan yang diperkenalkan di Kabupaten Wajo. Kegiatan ini nantinya juga akan disampaikan kepada Bunda PAUD Kabupaten Wajo yang juga sekaligus Ketua PKK Kabupaten Wajo. Harapannya nantinya bukan hanya terealisasikan di dua kecamatan saja, tetapi dapat terlaksana di seluruh satuan PAUD/TK di Kabupaten Wajo dan juga Guru PAUD dan orang tua mampu mengimplementasikan deteksi dini menggunakan pita LILA, pemeriksaan edema/bengkak kedua punggung kaki pada anak 6- 59 bulan, dan rujukan ke layanan Kesehatan.

Leave a Reply

Your email address will not be published.