Salah satu rangkaian perayaan Pekan Menyusui Dunia tahun 2021 di Sulawesi Selatan adalah melalui Talkshow daring bertajuk ‘Dukung Ibu Menyusui, Tugas Kita Bersama’,Jumat, (6/8) melalui zoom.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Yayasan Jenewa Madani Indonesia (JI) bekerja sama dengan UNICEF, TP-PKK Provinsi Sulsel, AIMI Sulsel, dan Persagi Sulsel.
Sri Sukotjo atau yang akrab disapa Bu Ninik, Nutrition Specialist UNICEF menyampaikan pada pembukaan kegiatan bahwa selama pandemi, pelayanan konseling menyusui mengalami penurunan.
Di saat yang bersamaan, terjadi berbagai pelanggaran kode pemasaran produk pengganti ASI seperti susu formula yang membahayakan praktik menyusui.
Ia juga menyerukan bahwa vaksinasi tetap direkomendasikan untuk ibu menyusui dan berbagai jenis vaksin termasuk yang beredar di Indonesia saat ini telah dinyatakan aman diberikan kepada ibu menyusui.
Ibu hamil diatas usia kandungan 12 minggu juga aman divaksin jika tidak ada tanda-tanda bahaya kehamilan seperti hipertensi dan kaki bengkak, seperti yang tertuang dalam SE Kemenkes HK.02.01/I/2007/2021.
Talkshow yang dipandu oleh Aswita Amir sebagai ketua AIMI Sulsel ini diikuti secara aktif oleh para peserta. Ibu Naoemi Octarina, ST, sebagai plt Ketua PKK Provinsi Sulawesi Selatan membagikan pengalaman beliau memperjuangkan pemberian ASI kepada anak-anaknya dengan bantuan suami. Beliau menyampaikan banyak kegiatan PKK dari provinsi hingga ke desa-desa yang bertujuan mendukung IMD, menyusui eksklusif, dan menyusui hingga minimal anak berusia 2 tahun.
Senior advokasi menyusui, dr. Utami Roesli, SpA, IBCLC, FABM yang tetap semangat menyerukan pentingnya menyusui ini menekankan bahwa ada 10 Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui (LMKM) yang harus diikuti oleh fasilitas pelayanan kesehatan agar terwujud Fasilitas Sayang Ibu Bayi. Beliau berpesan kepada semua yang hadir bahwa salah satu persiapan persalinan disamping membeli perlengkapan bayi adalah “shopping†tempat bersalin mana saja yang menerapkan 10 LMKM ini sehingga ibu bisa berhasil menyusui.
Pemaparan dilanjutkan oleh Nike Frans selaku nutrition officer UNICEF Sulawesi Selatan yang menyampaikan kode internasional pemasaran produk pengganti ASI. Beliau menyampaikan bahwa walaupun kode internasional ini sudah berusia 40 tahun, namun masih terjadi banyak pelanggaran kode pemasaran susu formula berupa iklan-iklan di toko swalayan, diskon toko online, oleh influencer media social, bahkan di rumah sakit atau pelayanan kesehatan yang memberi sampel atau disponsori oleh produsen susu formula. Beliau mengajak semua yang menemukan pelanggaran kode ini untuk melaporkan melalui website pelanggarankode.org yang dibangun UNICEF bersama AIMI dan AyahASI.
Selanjutnya Pritasari SKM., M.Sc dari PERSAGI menyampaikan bahwa ada lebih dari 40.000 anggota PERSAGI yang tersebar di seluruh nusantara yang jika aktif mendorong praktik menyusui maka akan bisa memberikan perubahan yang nyata. Beliau menekankan pentingnya gizi seimbang saat menyusui, yang tentu porsinya lebih banyak dari ibu yang tidak menyusui, dan kualitas serta komponen masing-masing zat gizi perlu diperhatikan untuk mendukung ibu menyusui.
Yang tidak kalah pentingnya, Wawan Sugianto dari AyahASI menyampaikan dukungan ayah amat penting dalam menjamin kesuksesan menyusui. Ayah yang memiliki pengetahuan dan kesadaran tentang pentingnya menyusui serta pembagian peran dalam rumah tangga tentu akan menjadi faktor penting yang mendukung keberhasilan menyusui.
Sumber: https://beritakotamakassar.com/berita/2021/08/07/pkk-unicef-dan-jenewa-dukung-ibu-menyusui/