Makassar, 14 Januari 2025 – Sebagai bagian dari upaya bersama untuk menurunkan angka stunting di Indonesia, melalui program kelas ibu hamil dan ibu balita, UNICEF dan Jenewa Institute bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melaksanakan Orientasi Penggunaan Media KIE Gizi dalam Kelas Ibu Hamil di Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.
Stunting masih menjadi isu nasional yang membutuhkan perhatian serius dari berbagai pihak. Sebagai upaya pencegahan, telah dilaksanakan kegiatan orientasi berjenjang yang berfokus pada peningkatan partisipasi ibu hamil dalam kelas ibu hamil serta edukasi mengenai pentingnya gizi selama kehamilan.
Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, dengan dua hari pertama dikhususkan untuk orientasi di Hotel Remcy Makassar dan satu hari terakhir berupa praktik lapangan bersama ibu hamil di Puskesmas Cendrawasih dan Tamalate. Kegiatan ini melibatkan Bidan Kelurahan, Petugas Gizi dan Tenaga Promosi Kesehatan dari lima puskesmas, yaitu Puskesmas Mamajang, Tamalate, Jongaya, Cendrawasih, dan Maccini Sombala.
Direktur Jenewa Institute, Bapak Surahmansah Said, S.Gz., MPH, dalam sambutannya menegaskan bahwa pencegahan stunting tidak hanya dilakukan pada balita, tetapi dimulai sejak kehamilan. “Ibu hamil adalah pondasi masa depan bangsa. Penting bagi mereka untuk aktif berpartisipasi dalam kelas ibu hamil dan memahami isi buku KIA sebagai panduan lengkap kesehatan ibu dan anak. Harapannya, kegiatan ini dapat menjadi langkah awal dalam penguatan kelas ibu hamil di lapangan,” ujarnya.
Nutrition Officer UNICEF, Ibu Nike Frans, MPH, menyampaikan pentingnya edukasi bagi ibu hamil terkait pemenuhan gizi, pemberian tablet tambah darah, dan perubahan perilaku untuk mencegah stunting. “Stunting tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan terjadi akibat kekurangan gizi kronik sejak kehamilan. Oleh karena itu, program pencegahan harus dimulai dari usia kehamilan,” tambahnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, Ibu dr. Nursaidah Sirajuddin, M.Kes, secara resmi membuka kegiatan tersebut. Dalam sambutannya, beliau mengapresiasi UNICEF dan Jenewa Institute untuk pelaksanaan kegiatan yang melibatkan lima puskesmas sebagai percontohan dan akan melanjutkan orientasi atau pelatihan ini ke 47 puskesmas di Kota Makassar. “Kegiatan ini menyatukan tiga profesi yang saling mendukung untuk memberikan edukasi kepada masyarakat. Dengan ilmu yang didapatkan, mari kita bersama-sama bekerja untuk menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) serta mencegah anak lahir dalam kondisi stunting,” ujarnya.
Sebagai bagian dari kegiatan ini, para fasilitator diberikan alat bantu berupa modul edukasi, komik, video edukasi khusus kelas ibu hamil serta kipas edukatif yang mencantumkan tiga pesan kunci pencegahan stunting. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) kepada masyarakat. Dengan kegiatan ini, diharapkan penurunan angka stunting, AKI, dan AKB di Kota Makassar dapat tercapai secara signifikan, menuju generasi masa depan yang lebih sehat dan berkualitas.