Makassar, 20 November 2024 – Kabupaten Gowa menjadi pionir dalam upaya integrasi Komunikasi Perubahan Perilaku (KPP) dalam indikator kinerja tenaga promosi kesehatan (Promkes) Puskesmas. Upaya ini diwujudkan melalui Lokakarya yang dilaksanakan oleh UNICEF, Yayasan Jenewa Madani Indonesia, PPPKMI (Perkumpulan Promotor dan Pendidik Kesehatan Masyarakat Indonesia), dan Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa, dengan dukungan dari Tanoto Foundation.
Bapak Surahmansah Said, MPH, Direktur Yayasan Jenewa Madani Indonesia, menyampaikan bahwa rancangan indikator kinerja ini telah disusun sebelumnya oleh tim PPPKMI. “Berdasarkan indikator kinerja ini, kita dapat mengukur keberhasilan melalui platform e-Kinerja. Harapannya, rancangan ini mendapatkan masukan yang membangun pada pertemuan ini sebelum nantinya dapat ddilaunching dan di dimplementasikan pada 2025,” jelas Pak Surahman.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa, drg. Abdul Haris Usman. Dalam sambutannya, ia menekankan peran penting tenaga Promkes sebagai garda terdepan dalam upaya pencegahan stunting. “Mengubah perilaku membutuhkan upaya keras dan konsisten. Dengan adanya indikator kinerja yang jelas, kita dapat lebih terarah dan terukur dalam mencapai keberhasilan. Mari ikuti kegiatan ini dengan semangat, sehingga Gowa dapat menjadi contoh yang baik dalam implementasi program ini,” ujar drg. Abdul Haris.
Dr. Djunaidi M. Dachlan, salah satu pemateri utama, menegaskan bahwa kerja pencegahan stunting memerlukan semangat baru setiap hari. “Kerja stunting adalah everyday is a new day. Kita harus selalu menyikap tabir kebaharuan untuk terus berinovasi dalam upaya yang kita lakukan,” ungkapnya.
Dengan semangat kolaborasi, kegiatan ini juga menandai langkah awal bagi Promkes untuk tidak hanya menyampaikan informasi tetapi juga mengukur keberhasilan kerja mereka secara terstruktur. Indikator ini diharapkan mampu memandu implementasi di lapangan dan menjadi standar dalam percepatan penurunan stunting.