Salah satu program 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dengan intervensi gizi spesifik adalah upaya pencegahan stunting melalui Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA) yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua dan pengasuh terhadap praktik-praktik pemberian makan ibu hamil, anak usia 6-24 bulan, ibu menyusui, dan pemberian ASI eksklusif untuk memastikan konsumsi makanan optimal dan praktik menyusui untuk mencapai status gizi baik.
Kegiatan Orientasi PMBA yang dilaksanakan tanggal 22 Agustus 2023 di Aula Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa dihadiri oleh perwakilan TPG dan Bidan Koordinator dari 26 Puskesmas yang ada di Kabupaten Gowa dan perwakilan PKK Kabupaten Gowa. Direktur Jenewa Madani Indonesia yang diwakili oleh tim menyampaikan “adanya penekanan tiga pesan kunci, yaitu pertama menghimbau ibu hamil rutin mengonsumsi tablet tambah darah setiap hari, makan makanan bergizi seimbang yang kaya protein hewani dan rutin memeriksa kehamilan di fasilitas Kesehatan. Kedua untuk baduta usia 6-24 bulan diberikan MP ASI yang kaya protein hewani dan tetap diberikan ASI hingga usia 2 tahun. Ketiga untuk balita agar seluruh balita dipantau pertumbuhannya di posyandu”.
Ibu Nike Frans selaku Nutriton Officer mengatakan “Harapan dari kegiatan orientasi berjenjang yang sebelumnya pada bulan Juni 2023 telah dilakukan orientasi fasilitator PMBA dan Penguatan Posyandu dengan pendekatan Komunikasi Perubahan Perilaku (KPP) sebagai upaya meningkatkan kualitas pelayanan posyandu serta mendorong perubahan perilaku dalam PMBA di tingkat provinsi, sehingga hari ini dilanjutkan dengan orientasi kepada seluruh Tenaga Pelaksana Gizi dan Bidan Koordinator yang nantinya akan melanjutkan untuk menyampaikan kepada kader di posyandu dan kader akan memberikan sosialisasi kepada masyarakat sasaran melalui 3 pesan kunci yang bisa disampaikan pada kelas ibu hamil, atau pertemuan lintas sector, sehingga dapat dilaksanakan secara maksimal dan diaplikasikan di wilayah kerja masing-masing. Ada bayak factor kampanye tentang pencegahan stunting, dan UNICEF telah diskusi dengan beberapa ahil dan memilih 3 pesan kunci untuk disampaikan kepada masyarakat. Bykan berarti pesan lainnya tidak penting, namun khusus gizi spesifik diringkas menjadi 3 pesan kunci agar terus didengar dan diulang oleh masyarakat untuk bisa diaplikasikan”.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa, bapak drg. Abdul Haris Usman berterima kasih dan sangat mengapresiasi kegiatan orientasi PMBA secara berjenjang yang dilakukan oleh UNICEF, bersama JENEWA yang didukung oleh Tanoto Foundation dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Beliau juga menyampaikan bahwa berbagai upaya telah dilaksanakan untuk menurunkan angka stunting, namun dari hasil survey SSGI tahun 2022 dengan tahun sebelumnya Kabupaten Gowa berada diangka yang sama yaitu 33%. Semoga melalui kegiatan ini dapat menambah kapasitas dari pelaksana gizi dan bidan koordinator serta PKK yang semakin memberikan perhatian dan upaya maksimal untuk memberikan upaya menekan angka stunting. Sekarang bukan lagi zaman individu menyelesaikan permasalahan, namun sekarang zaman saling membentuk tim yang solid untuk saling bekerjasama atau berkolaborasi. Bukan lagi sama sama bekerja tapi bekerja sama. Bapak Kepala Dinas Kesehatan juga mengajak untuk mari bersinergi berkolaborasi dan berkontribusi maksimal atasi Stunting.