Senin-Rabu, 11-13 September 2023, UNICEF dan JENEWA melaksanakan kegiatan Monitoring Dan Evalusi Online Deteksi Dini, Rujukan, Dan Kelas Pengasuhan Balita Berisiko Wasting Di Satuan PAUD-HI Provinsi Sulawesi Selatan
Wasting (gizi kurang dan gizi buruk) merupakan masalah gizi dengan tingkat kematian tertinggi diantara semua bentuk masalah kekurangan gizi, dimana anak gizi buruk memiliki risiko kematian 11,6 kali lebih tinggi dibandingkan anak dengan gizi baik. Apabila balita wasting tidak mendapatkan penanganan yang tepat akan berisiko 3 (tiga) kali menjadi balita stunting. Untuk mencegah terjadinya peningkatan kasus balita wasting, mobilisasi masyarakat melalui penemuan/deteksi dini kasus balita yang berisiko wasting merupakan komponen kunci untuk memudahkan rujukan dan penanganan kasus yang tepat. Dalam mobilisasi ini, semua anggota masyarakat dapat berperan, termasuk guru TK/PAUD. Dengan demikian penemuan dini dapat dilakukan tidak hanya melalui posyandu, namun juga dapat dilaksanakan secara luas pada kegiatan-kegiatan kemasyarakatan maupun melalui satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Deteksi dini balita wasting dapat dilakukan secara mudah dan sederhana melalui pengukuran lingkar lengan atas (LiLA) dan pemeriksaan bengkak/edema pada kedua punggung telapak kaki. Praktik baik pelibatan masyarakat yang telah dilaksanakan di berbagai daerah termasuk tiga kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan menunjukkan bahwa anggota masyarakat, termasuk kader, orang tua, pengasuh dan anggota keluarga lain yang terlatih juga dapat melakukan pengukuran LiLA secara mandiri untuk mendeteksi risiko wasting pada anak balita.
Kegiatan ini dihadiri oleh Pokja PAUD kabupaten/kota (Makassar, Bone dan Bantaeng), Dinas kabupaten/kota (Makassar, Bone dan Bantaeng), dan Puskesmas se-Kabupaten/ Kota (Makassar, Bone, Bantaeng) dan PAUD se-Kabupaten/ Kota (Makassar, Bone, Bantaeng).Kegiatan ini juga menghadirkan pemantik diskusi dari Pokja PAUD Kabupaten/Kota, UNICEF dan Jenewa Madani Indonesia. Pengantar oleh Bapak Surahmansah Said, MPH., selaku Direktur Jenewa Madani Indonesia menyampaikan bahwa negara kita saat ini masih mengalami 3 beban gizi salah satunya wasting, ini memiliki resiko kematian yang tinggi dan berkontribusi dan berisiko menjadikan anak kita menjadi stunting, maka dari itu kita butuh intervensi atau pendekatan lintas sektor salah satunya sektor Pendidikan (PAUD) yang dalam penekanananya melakukan deteksi dini. Komponen program ini mencakup pelaksanaan deteksi dini, rujukan, dan kelas pengasuhan balita berisiko wasting di satuan PAUD melalui pemberdayaan guru PAUD. Praktik baik maupun kendala yang ditemui bisa di diskusikan pada monev ini.
Setelah itu dilanjutkan arahan oleh Ibu Nike Frans, MPH selaku Nutrition Officer UNICEF perwakilan Sulawesi dan Maluku, beliau menyampaikan dalam arahannya bahwa tahun lalu kita telah lalukan orientasi dan kegiatan orientasi berjenjang tersebut merupakan kerjasama lintas sektor dan mitra lain dari UNICEF. Maka dari itu, kegiatan hari ini bertujuan untuk melakukan refresh materi agar meningkatkan pengetahuan para guru PAUD dan TPG dan seluruh stake holder tingkat Kota Makassar agar mengingat kembali materi terkait wasting, cara penemuan dini serta cara merujuk balita yang berisiko wasting.