Masalah gizi pada awal kehidupan atau usia dini merupakan masalah yang memiliki dampak serius terhadap kualitas sumber daya manusia di masa depan. Pemberian makan yang terlalu dini dan tidak tepat dapat mengakibatkan anak menderita kurang gizi antara lain stunting. Menurut World Health Organization (WHO) dalam Resolusi World Health Assembly (WHA) nomor 55.25 tahun  2002, penyebab 60% kematian balita secara langsung maupun tidak langsung terjadi karena kurang gizi dan 2/3 dari kematian balita tersebut dikarenakan praktik pemberian makan yang kurang tepat pada bayi dan anak.

Beberapa fakta dan informasi menunjukkan bahwa 60% anak usia 0-6 bulan tidak mendapatkan Air Susu Ibu (ASI) secara ekslusif, dan 2 dari 3 anak usia 0-24 bulan tidak menerima Makanan Pendamping Asi (MP ASI). Direktur Yayasan Jenewa Madani Indonesia, Bapak Surahmansah said, MPH dalam pengantar kegiatannya menyampaikan bahwa situasi saat ini pemberian MP-ASI di Indonesia maupun secara global itu belum dapat dikatakan optimal. Isu terkini yang sedang dibahas tenaga Kesehatan yaitu terkait rekomendasi terbaru WHO. Melalui kegiatan ini kita dapat mengetahui bersama apa yang menjadi hal baru terkait pemberian MP-ASI,  saat ini kita bergelut membahas mengenai stunting dan penanganan wasting, salah satu aspek yang perlu didorong bagaimana pengimplementasian PMBA dan salah satu poinnya yaitu pemberian MP-ASI yang berkualitas dan tinggi protein hewani. Kegiatan hari ini melalui aplikasi zoom dan live streaming youtube yang dapat diakses kapan saja.

          Sebanyak kurang lebih 400 peserta mengikuti kegiatan Talkshow dalam rangka Hari Kesehatan Nasional Tahun 2023 dengan tema Menelaah Rekomendasi Terbaru WHO dalam Pemberian MP-ASI dengan mengadirkan 3 narasumber yang kompeten terkait pemberian MP-ASI yaitu ibu Sri Sukotjo (Nutrition Specialist UNICEF Indonesia), Dr. dr. Tan Shot Yen, M.Hum (Ahli Gizi Masyarakat), dan Hera Nurlita, Ph.D (Timker Standar Kecukupan Gizi, Kemenkes RI). Kegiatan ini merupakan program kerja UNICEF Indonesia berkolaborasi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan yang didukung oleh Tanoto Foundation.

          Ibu Nike Frans selaku Nutrition UNICEF menyampaikan bahwa pemberian makanan bergizi dan berkualitas adalah hak dasar setiap anak. Anak-anak yang diberikan MP-ASI secara cukup, baik dari segi kualitas, kuantitas dan cara pemberiannya memiliki harapan hidup yang lebih baik dan potensi pertumbuhan yang baik pula, namun situasi saat ini pemberian MP-ASI  di Indonesia maupun secara global belum bisa dikatakan optimal. WHO yang baru saja mengeluarkan pedoman terkait MP-ASI menekankan tentang pemberian MP-ASI dengan makanan padat gizi (protein hewani dan sayur mayur), kita ketahui bahwa MP-ASI di Indonesia masih jauh dari standar. Sehingga melalui talkshow hari ini dapat meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang pemberian MP-ASI  yang ideal sehingga dapat mensuport anak-anak Indonesia mempunyai kualitas sumber daya yang lebih baik nantinya.

          Kegiatan dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Bapak Dr. dr. H. M. Ishaq Iskandar, M.Kes.,MM.,MH.. Beliau menyampaikan Selamat Hari Kesehatan Nasional ke 59 dan ucapan terima kasih kepada Yayasan Jenewa Madani Indoensia, UNICEF dan juga Tanoto Foundation yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan ini. Mari kita sama-sama berbahagia karena di Hari Kesehatan Nasional ke 59 ini kita bisa mendapat pengetahuan baru.

Besar harapan dari penyelenggara kegiatan agar pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelaksanaan panduan pemberian MP-ASI dapat meningkat sebagai upaya perbaikan kesehatan masyarakat dan kualitas sumber daya manusia.

Leave a Reply

Your email address will not be published.