Maiwa, 6 Januari 2025 – Dalam upaya bersama mencegah stunting, Orientasi Berjenjang Gizi Ibu Dan Anak Serta 3 Pesan Kunci Pencegahan Stunting digelar di Puskesmas Maiwa dengan melibatkan berbagai pihak, mulai dari tingkat provinsi hingga desa. Kegiatan ini merupakan bagian dari program UNICEF bersama  Jenewa Institute didukung oleh Tanoto Foundation. Acara tersebut ini dibagi menjadi dua sesi: sesi pagi melibatkan unsur non-kesehatan,  seperti Camat, Kapolsek, Danramil, Kepala Puskesmas, perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten Enrekang, serta berbagai pemangku kepentingan lainnya, termasuk KUA, kepala desa/lurah, PKK, sementara sesi siang difokuskan pada tenaga kesehatan seperti  kader dan bidan desa.

Direktur Yayasan Jenewa Institute, Surahmansah Said, MPH, dalam pengantarnya menyampaikan  pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam upaya pencegahan stunting. “Orientasi ini bertujuan mendukung peran Puskesmas Maiwa sebagai pusat layanan kesehatan masyarakat dalam memastikan pencegahan stunting melalui pendekatan komunikasi perubahan perilaku dan mobilisasi masyarakat,” ujarnya. Peserta orientasi diajak memahami strategi komunikasi yang efektif untuk mengubah perilaku masyarakat terkait pencegahan stunting. Salah satu perhatian utama adalah memastikan sasaran terdata, datang ke layanan kesehatan dan terlayani.

Untuk mendukung edukasi masyarakat, peserta diberikan alat bantu berupa kipas edukatif yang mencantumkan tiga pesan kunci : gizi dan kesehatan ibu hamil, MP-ASI optimal, dan pemantauan tumbuh kembang balita. Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Enrekang, dr. Sri Siswaty Zaenal, M.Adm.Kes, menekankan pentingnya sinkronisasi data, kolaborasi, dan advokasi hingga tingkat desa. “Pencegahan stunting bukan hanya tugas sektor kesehatan, melainkan tanggung jawab bersama yang membutuhkan dukungan lintas sektor,” tegasnya.

Senada dengan itu, Kabid Kesmas Provinsi Sulawesi Selatan, Hariani Djompa, SKM, M.Kes, menambahkan bahwa meskipun kolaborasi lintas sektor seringkali sulit dilakukan, namun pendekatan di Kecamatan Maiwa diharapkan menjadi contoh praktik baik. “Pencegahan selalu lebih baik daripada intervensi. Bersama, kita bisa mewujudkan generasi sehat dan berkualitas untuk masa depan,” ujarnya optimis.

Dalam sambutannya sekaligus membuka kegiatan,  Camat Maiwa bapak Nasruddin menggarisbawahi pentingnya pemanfaatan pekarangan rumah sebagai solusi mendukung kemandirian pangan. “Masyarakat didorong untuk menanam bahan makanan sendiri agar kebutuhan gizi keluarga dapat terpenuhi dari sumber lokal,” kata Camat Maiwa. Langkah ini mendukung visi Indonesia Emas 2045. Pemerintah pusat juga telah mengalokasikan minimal 10% anggaran untuk penanganan stunting, dan di Kecamatan Maiwa, sinergi dengan TNI dan Polri terus diperkuat untuk mempercepat hasil.

Kegiatan ini menegaskan bahwa pencegahan stunting merupakan bagian dari siklus kehidupan. Peserta orientasi diajak berkomitmen untuk terus memantau tumbuh kembang anak sebelum stunting terjadi. Langkah ini menjadi fondasi untuk menciptakan generasi yang lebih sehat, produktif, dan berkualitas di masa depan.

Leave a Reply

Your email address will not be published.