Saat ini, Indonesia mengalami tiga beban masalah gizi, yaitu gizi kurang, gizi lebih dan kekurangan zat gizi mikro. Gizi kurang meliputi wasting (kekurangan gizi akut) dan stunting (kekurangan gizi kronis). Indonesia adalah negara dengan urutan kedua terbanyak untuk jumlah balita yang terdampak gizi buruk di dunia, setelah india, yaitu >800.000 balita.  Untuk mencegah terjadinya peningkatan kasus balita wasting, mobilisasi masyarakat melalui penemuan/deteksi dini kasus balita yang berisiko wasting merupakan komponen kunci dalam memudahkan rujukan dan penanganan kasus yang tepat. Dalam mobilisasi ini, semua anggota masyarakat dapat berperan, termasuk guru PAUD.  Sehingga penemuan dini dapat dilakukan tidak hanya melalui posyandu, namun juga dapat dilaksanakan secara luas pada kegiatan-kegiatan kemasyarakatan maupun melalui satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Yayasan Jenewa Madani Indonesia sebagai implementing partner UNICEF di Sulawesi Selatan yang didukung oleh Pemerintah Sulawesi Selatan telah melaksanakan Orientasi Deteksi dini dan kelas pengasuhan” mulai bulan Oktober 2022 dan beberapa satuan PAUD telah melaksanakan penemuan dini dan kelas pengasuhan. Oleh karena itu, Yayasan Jenewa Madani Indonesia bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan yang didukung oleh UNICEF melakukan monitoring dan evalusi pelaksanaan deteksi dini serta kelas pengasuhan di satun PAUD yang telah dilatih untuk melihat sejauh mana pelaksanaanya dilapangan.

Kegiatan monev ini berlangsung Kamis, 19 Januari 2023, pukul 14.00-17.00 WITA di Hotel W Three Premier Makassar dengan mengundang para guru satuan PAUD dan tenaga Kesehatan Puskesmas  yang telah mengikuti orientasi/TOT sebelumnya. Monev ini dibuka secara resmi oleh Bapak DR. Drs. H. Muhlis, MM selaku GTK Bidang Paud Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi selatan mewakili Kepala Dinas Pendidikan yang berhalangan hadir “Saya sangat mengapresiasi UNICEF dan Jenewa karena sudah melaksanakan orientasi ditingkat Kabupaten/Kota hingga ke Sekolah, karena masalah gizi ini adalah permasalah serius yang harus diperhatikan karena  menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak, maka dari itu perlu dikenali dan ditangani secapat mungkin. Saya selaku GTK dan bertanggungjawab kepada guru dari PAUD-SMA/SMK dan PTN untukmemfasilitasi. Maka dari itu Khusus PAUD di Sulawesi Selatan akan dibuat  Rencana Aksi (salah satu poinnya tentang gizi) dan hasil Monev kita hari ini akan kami buatkan forum PAUD agar apa yang ibu-ibu realisasikan di sekolahnya masing-masing kita replikasikan ke Kabupaten tetangga’’ ujarnya dalam sambutan pembukaan,  Beliau juga mengharapkan kepada seluruh guru apalagi di satuan PAUD untuk lebih memperhatikan keamanan dan keselamatan anak, mengingat maraknya kasus penculikan anak yang berlandaskan pada SE Gub kepada satuan pendidikan mulai PAUD-PTN.

Direktur Jenewa Madani Indonesia Bapak Surahmansah Said, MPH mengucapkan puji syukur dan ucapan terima kasih kepada para peserta yang telah hadir dan mengikuti Monev ini “Monev ini bertujuan untuk penyegaran materi semisal cara deteksi dini balita berisiko wasting  untuk melihat dokumentasi praktik baik terkait pelaksanaan penemuan dini anak wasting (gizi kurang dan gizi buruk) di masing-masing PAUD, mengetahui kendala yang terjadi di lapangan dan proses pelaksanaan kegiatan penemuan dini balita berisiko wasting, serta adanya masukan terkait dengan pelaksanaan deteksi dini balita berisiko wasting”.

Ibu Nike Frans MPH mewakili Kepala Kantor UNICEF wilayah Sulawesi dan Maluku mengucapkan Terima kasih kepada para guru satuan PAUD atas kerjasamanya dalam deteksi dini dan pengadaan kelas parenting yang telah terhitung  mulai September 2022 “ Kami sudah mengadakan kunjungan ke beberapa PAUD dan sudah banyak pertemuan PAUD-HI via online ini yang sama-sama kita ikuti sebagai media pembelajaran. Jumlah PAUD yang telah mengikuti orientasi atau TOT sebanyak 118 yang awalanya hanya 10  di Kota Makassar, 30 di Kabupaten Bone dan 30 di Kabupaten Bantaeng 30. Totaln guru yang telah terlatih sebanyak  184 guru, kemudian melatih ke guru TK lainnya yang satu gugus. Dari hasil deteksi dini yang telah dilakukan untuk kota makassar belum ditemukan balita berisiko wasting, tapi kita harus tetap waspada dan tetap melakukan pemantaun tiap bulannya” ujar Nike Frans selaku Nutrition Officer UNICEF Wilayah Sulawesi dan Maluku.   .

Penyegaran materi yang diberikan oleh Ibu Aisyah Putri Utami selaku konsultan PGBT UNICEF pada monev ini berupa tata cara deteksi dini anak berisiko wasting  (gizi buruk atau gizi kurang) lewat pengukuran Lingkar lengan Atas  (LILA) dan pembengkakan (Edema) pada punggung kaki, bagaiman cara mencegah anak wasting yang kita ketahui anak wasting yang risikonya 3x lebih tinggi untuk mengalami stunting dan 12x risiko kematiannya. Pada monev ini juga ada sharing session, para guru menceritakan pengalamannya dalam merealisasikan deteksi dini, rujukan dan kelas pengasuhan balita berisiko wasting di satuan PAUD-HI Kota Makassar.

“Dimohon hasil pengukuran deteksi dininya  (laporan) dikirimkan ke Puskesmas dan pihak Puskesmas akan meneruskannya ke Dinas Kesehatan sebagai landasan legasi” ujar Ibu Amalia Anwar Dinas Kesehatan Kota Makassar. Harapannya dengan monev, kegiatan ini berlanjut dan diperluas orientasinya ke sekolah atau satuan PAUD lainnya. Mari kita kuatkan simpul kolaborasi sesuai tupoksi kita masing-masing. “ Saat ini sudah eranya kolaborasi, sudah saatnya kita bentuk Super Tim bukan lagi Super Man “tambah Direktur Jenewa.

Leave a Reply

Your email address will not be published.