Stunting masih menjadi tantangan serius dalam pembangunan sumber daya manusia di Indonesia. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2024, tercatat 19,8% balita di Indonesia mengalami stunting. Di Provinsi Sulawesi Selatan, prevalensinya mencapai 23,3%, sementara Kabupaten Wajo mencatat angka 20,5%. Kondisi ini tidak hanya menghambat pertumbuhan fisik anak, tetapi juga berdampak jangka panjang terhadap perkembangan kognitif, kesehatan, serta produktivitas generasi masa depan.
Dalam rangka memperkuat upaya percepatan pencegahan dan penurunan stunting, UNICEF bersama Yayasan Jenewa Madani Indonesia dan dukungan Tanoto Foundation mendukung Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, salah satunya melalui penyusunan dan peluncuran Strategi KPP. Kegiatan ini merupakan bagian dari penguatan Pilar Kedua Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting (Stranas Stunting) 2025, yaitu Komunikasi Perubahan Perilaku.
Kegiatan diawali dengan pengantar dari Direktur Yayasan Jenewa Madani Indonesia, Bapak Surahmansah Said, MPH, yang menegaskan pentingnya pendekatan berbasis komunikasi perubahan perilaku sebagai salah satu kunci keberhasilan dalam percepatan penurunan stunting.
Setelah sebelumnya meluncurkan pedoman Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku (Strakom) di tingkat provinsi dan 20 kabupaten/kota pada 2022–2023, kini inisiatif ini dilanjutkan dengan penyusunan dan peluncuran pedoman Strakom untuk Kabupaten Wajo pada tahun 2024-2025. Penyusunan pedoman ini melibatkan kolaborasi lintas sektor dan mengedepankan pendekatan berbasis bukti serta kearifan lokal, dengan harapan dapat memperkuat peran serta masyarakat dalam menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan produktif.
Dalam sesi paparan, dr. Djunaidi M. Dachlan, selaku Tim Ahli Stunting Provinsi Sulawesi Selatan, menekankan pentingnya pendekatan sistematis yang dikenal dengan prinsip 4 PASTI yaitu Pastikan semua sasaran (ibu hamil dan balita) tercatat dan termutakhirkan, Pastikan semua sasaran datang ke layanan, Pastikan mereka mendapat layanan berkualitas, dan Pastikan seluruh sasaran terlaporkan dengan baik. “Jika ingin hasil yang berbeda, maka kita harus melakukannya dengan cara yang berbeda,” ujar beliau.
Kegiatan ini bertujuan untuk membahas isi pedoman Strakom dalam konteks percepatan penurunan stunting di Kabupaten Wajo; menyatakan komitmen bersama antara Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Pemerintah Kabupaten Wajo dalam implementasi strategi ini; merencanakan tindak lanjut Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) terhadap pelaksanaan pedoman.
Kepala Bappelitbangda Kabupaten Wajo, Bapak Andi Pallawa Rukka, S.IP, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kolaborasi UNICEF, Yayasan Jenewa Madani Indonesia, dan Tanoto Foundation. Beliau menekankan bahwa, “Indonesia Emas 2045 jangan sampai menjadi Indonesia Cemas. Kita harus fokus pada program yang benar-benar memberikan dampak, bukan sekadar kegiatan seremonial. Perubahan perilaku tidak akan terjadi tanpa perubahan pola pikir.”
Dengan adanya peluncuran pedoman Strakom ini, diharapkan seluruh pihak dapat bergerak bersama, mensinergikan peran masing-masing, dan memastikan setiap anak Indonesia memiliki kesempatan untuk tumbuh dan berkembang secara optimal.