EDUNEWS.ID – Karmila Kahar, seorang perempuan muda usia 22 tahun di Makassar, Sulawesi Selatan menghabiskan waktu kesehariannya melalui kegiatan sosial. Menikmati masa muda menjadi kader pola perubahan pikir dengan melakukan edukasi kepada masyarakat tentang manfaat vaksinasi dan imunisasi.

Sosok perempuan muda seperti Karmila yang tinggal di kawasan padat penduduk di Kelurahan Layang, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar tidak tertarik dengan kegiatan santai seperti jalan-jalan atau nongkrong dengan teman sebaya.

Di sela waktu kuliah di Fakultas Psikologi Universitas Negeri Makassar, ia memilih mengabdi kepada masyarakat.

EDUNEWS.ID – Karmila Kahar, seorang perempuan muda usia 22 tahun di Makassar, Sulawesi Selatan menghabiskan waktu kesehariannya melalui kegiatan sosial. Menikmati masa muda menjadi kader pola perubahan pikir dengan melakukan edukasi kepada masyarakat tentang manfaat vaksinasi dan imunisasi.

Sosok perempuan muda seperti Karmila yang tinggal di kawasan padat penduduk di Kelurahan Layang, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar tidak tertarik dengan kegiatan santai seperti jalan-jalan atau nongkrong dengan teman sebaya.

Di sela waktu kuliah di Fakultas Psikologi Universitas Negeri Makassar, ia memilih mengabdi kepada masyarakat.

“Saya lebih suka ikut bantu-bantu kegiatan, baik untuk anak remaja di Layang, perempuan muda dan kegiatan sosial lain di kelurahan,” ujar Karmila.

Bagi Karmila, salah satu tantangan dalam mengedukasi masyarakat karena usianya tergolong masih muda. Awalnya, sebagian besar sasaran edukasinya cenderung tidak peduli.

“Siapa sih! Anak baru kemarin mau ngajar-ngajar kita (semua orang, red),” ujar Karmila.

Bagi Karmila, pernyataan itu tidak menyudutkan langkahnya menjadi motivator untuk terus maju dan belajar. Salah satu penguatannya, ia kemudian mengikuti “Pelatihan Kader Social Behaviour Change” yang dilaksanakan oleh UNICEF kerjasama Jenewa Madani Indonesia.

Para peserta terdiri dari kader masyarakat yang berasal dari 4 (empat) Kabupaten/Kota yaitu, Makassar, Sinjai, Jeneponto, dan Luwu Utara.

“Saya harus jalan terus, mengasah kemampuan dan menambah wawasan dengan banyak membaca dan mengikuti pelatihan,” katanya.

Selain diberikan materi tentang Imunisasi Dasar dan Lanjutan, serta Vaksin Covid-19, peserta dilatih melakukan komunikasi interpersonal kepada sasaran. Berikut trik-trik menyampaikan isi pesan secara komunikatif dan persuasif.

“Diharapkan dapat mengubah pola pikir masyarakat ke arah positif tentang vaksin Covid-19 dan imunisasi dasar lengkap dan lanjutan,” ujar Karmila.

Sebagai kader perubahan pola pikir, Karmila, perempuan muda menjadi penggerak bagi kawan-kawan sebaya di sekitar tempat tinggalnya dan masyarakat pada umumnya. Dengan edukasi yang dilakukan, Karmila mampu memberikan pemahaman yang benar kepada sasaran.

“Jadi kami mengajak masyarakat yang terdiri dari beragam usia, ada anak muda, ibu-ibu dan lanjut usia tentang apa dan bagaimana serta manfaat dan kebaikan dari vaksin Covid-19 dan imunisasi dasar dan lanjutan,” terangnya.

“Apalagi ibu-ibu, diberikan edukasi manfaat imunisasi untuk kekebalan tubuh anak,” ujar Karmila.

Edukasi kepada masyarakat dilakukan Karmila dengan berbagai cara, seperti kunjungan dari rumah ke rumah, dan pada kegiatan-kegiatan pertemuan seperti pengajian, arisan, dan lain-lain.

“Kita door to door datangi rumah warga, ajak vaksinasi dan imunisasi anaknya. Kita juga manfaatkan kalau ada pengajian. Memang awalnya sulit diterima. Tapi lama kelamaan warga mulai sadar manfaatnya dari vaksin dan imunisasi untuk kekebalan tubuh,” terangnya.

Selain sebagai Kader Perubahan Pola Pikir, Karmila juga menjalankan peran sebagai Kader KB, Kader PKK, dan Kader Posyandu di Kelurahan Layang. Di sela-sela kesibukannya, Karmila masih menyempatkan diri untuk mengajar mengaji anak-anak di sekitar tempat tinggalnya.

“Awalnya ditentang, apalagi senior-senior karena dikira tidak mampu. Akhirnya diberikan kepercayaan. Pernah menjadi fasilitator terkait kampanye stunting bagi teman sebaya, sekarang terlibat mengajak masyarakat untuk ikut vaksinasi dan imunisasi,” ujar Karmila yang juga aktif di Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Remaja Kelurahan Layang.

Dengan kegiatan utamanya sebagai pendidik pada sebuah Klinik untuk anak-anak berkebutuhan khusus, bisa dibayangkan seorang Karmila, perempuan muda berusia 22 tahun, memanfaatkan waktu dalam hidupnya secara maksimal.

Energi muda yang ada dalam dirinya dapat tersalurkan secara positif dan bermanfaat bagi diri dan orang-orang di sekitarnya.

*) Penulis berasal dari IPeKB Makassar

Sumber: https://edunews.id/sosok/yang-muda-yang-peduli/

Leave a Reply

Your email address will not be published.