UNICEF dan Jenewa Institute, dengan Dukungan Tanoto Foundation;  Inisiasi Penyusunan Pedoman Strategi Komunikasi untuk  Percepatan  Penurunan Stunting Tingkat Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan

Makassar, Selasa-Rabu 3-4  September 2024 – UNICEF, bersama Jenewa Institute dan didukung oleh Tanoto Foundation, melaksanakan Orientasi Penyusunan Pedoman Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku dalam Percepatan Penurunan Stunting di Provinsi Sulawesi Selatan. Acara ini berlangsung di Hotel Best Western, Makassar.

Stunting yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis, infeksi berulang, dan kurangnya stimulasi psikososial selama 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), merupakan masalah kesehatan yang serius di Indonesia. Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia 2023, prevalensi stunting nasional berada di angka 21,5%, dengan Provinsi Sulawesi Selatan mencatat angka yang lebih tinggi yaitu 27,4%.

Orientasi ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman peserta tentang penerapan Pedoman Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku dan memberikan panduan konkret untuk menyusun rencana aksi di tingkat kabupaten/kota. Dengan kehadiran narasumber dan fasilitator berpengalaman, termasuk dr. Djunaidi M. Dachlan, MS dari Tim Ahli, peserta diharapkan dapat mengembangkan strategi komunikasi yang efektif untuk pencegahan stunting.

Pelatihan ini melibatkan perwakilan dari berbagai instansi pemerintah dan lembaga terkait di Provinsi Sulawesi Selatan, termasuk Bappelitbangda, Dinas DP3AP2KB, BKKBN, Dinas Kesehatan, dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, serta perwakilan Dinas Kesehatan (Gizi dan Promosi Kesehatan) dan Bappeda dari 10 kabupaten/kota diantaranya Kota Pare-pare, Kota Palopo, Kabupaten Luwu Timur, Kabupaten Luwu Utara, Kabupaten Luwu, Kabupaten Bulukumba, Kabupaten Wajo, Kabupaten Bone, Kabupaten Enrekang dan Kabupaten Barru.

Orientasi dimulai dengan pembukaan serta sambutan dari perwakilan JENEWA, UNICEF, dan Kepala Bappelitbangda Provinsi Sulawesi Selatan. Surahmansah Said, MPH selaku Direktur Jenewa Institute dalam sambutannya menyampaikan bahwa berdasarkan Peraturan Presiden tentang Strategi Nasional Penurunan Stunting, yang mencakup lima pilar termasuk pilar kedua mengenai komunikasi dan pemberdayaan masyarakat, UNICEF telah memberikan dukungan selama dua tahun terakhir melalui empat pendekatan utama: advokasi kebijakan, mobilisasi sosial, kampanye media, dan komunikasi antar pribadi. Selain itu, UNICEF juga telah menginisiasi buku pedoman untuk provinsi dan tahun lalu menerapkannya di 10 kabupaten/kota terkait strategi komunikasi perubahan perilaku (Strakom KPP) diantaranya Kota Makassar, Kabupaten Maros, Kabupaten Gowa, Kabupaten Takalar, Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Bantaeng, Kabupaten Tana  Toraja, Kabupaten Toraja Utara, Kabupaten Pangkep serta Kabupaten Kepulauan Selayar. Diharapkan program stunting tetap berlanjut dan tidak dilupakan, mengingat penanganan stunting adalah tugas harian yang harus terus-menerus diperhatikan.

Pak Henky Widjaja, PhD selaku Kepala Kantor Perwakilan UNICEF untuk Wilayah Sulawesi dan Maluku, mengungkapkan apresiasi atas kehadiran peserta dan menekankan pentingnya penyusunan strategi komunikasi perubahan perilaku untuk mencapai target nasional penurunan stunting. Beliau menekankan bahwa meskipun sudah ada kemajuan, upaya untuk mengatasi stunting harus dilakukan secara berkelanjutan dan melibatkan koordinasi intensif antara pemerintah dan masyarakat.dilakukan secara berkelanjutan dan memerlukan koordinasi yang erat antara pemerintah dan masyarakat.

Bapak Ir. H. Andi Bakti Haruni, C.E.S selaku PLH Kepala Bappelitbangda Provinsi Sulawesi Selatan membuka orientasi ini secara resmi dan dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan ini dan menekankan perlunya pemahaman mendalam mengenai masalah stunting serta alternatif solusi yang dapat diterapkan. Beliau menegaskan bahwa stunting tidak hanya disebabkan oleh faktor gizi dan pola asuh, tetapi juga perilaku. Oleh karena itu, strategi komunikasi yang efektif sangat penting untuk memperbaiki kondisi ini. Kepala Bappelitbangda menggarisbawahi bahwa penanganan stunting harus menjadi prioritas harian dan mengharapkan peserta dapat memanfaatkan pelatihan ini untuk merumuskan strategi yang lebih baik dalam mengatasi masalah stunting di daerah masing-masing.

Hari pertama Narasumber dan Konsultan penyusunan Pedoman KPP Pencegahan Stunting membahas penerapan strategi komunikasi perubahan perilaku dan pendekatan komunikasi kunci dalam pencegahan stunting serta diskusi kelompok dan penyusunan rencana aksi akan dilaksanakan sepanjang hari, diikuti oleh sesi tambahan di malam hari. Kemudian di hari kedua dilanjutkan dengan presentasi hasil diskusi kelompok dan merumuskan rencana aksi. Sesi ini akan mencakup implementasi strategi komunikasi, komitmen bersama untuk mendukung rencana aksi, serta integrasi dalam perencanaan dan penganggaran di tingkat kabupaten/kota.

Leave a Reply

Your email address will not be published.