Makassar, Rabu, 30 April 2025 – Jenewa Madani Indonesia bersama UNICEF Indonesia menyelenggarakan kegiatan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KKR) Remaja di Aula BBPMP Sulawesi Selatan, Jl. A. P. Pettarani, Banta-Bantaeng, Kec. Rappocini, Makassar. Kegiatan ini berlangsung dari pukul 08.00 hingga 15.00 WITA dan menjadi bagian dari upaya memperkuat kesadaran remaja terhadap pentingnya gizi dan kesehatan untuk mewujudkan generasi sehat dan unggul.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Makassar, Sunarti, S.ST, M.Kes. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa sumber daya manusia yang sehat dan produktif merupakan modal utama dalam pembangunan bangsa. Ia juga menekankan bahwa masa remaja merupakan fase pertumbuhan yang sangat pesat, sehingga diperlukan intervensi gizi dan kesehatan yang optimal untuk mendukung perkembangan mereka secara maksimal.
Sebanyak 61 peserta turut serta dalam kegiatan ini, yang melibatkan perwakilan dari Tim Pembina Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah (TP UKS/M) Dinas Kesehatan Kota Makassar, Dinas Pendidikan Kota Makassar, TP UKS/M Kementerian Agama Kota Makassar, guru pengelola UKS/M, serta Kader Kesehatan Remaja (KKR) baik laki-laki maupun perempuan dari 15 SMP/MTS di Kota Makassar. Sebelumnya, pelatihan telah diberikan kepada para guru dan tenaga kesehatan di Puskesmas. Kehadiran para peserta ini menjadi langkah strategis dalam mendorong pelaksanaan kegiatan serupa di sekolah-sekolah lain di wilayah Makassar.
Direktur Jenewa Madani Indonesia, Surahmansah Said, MPH, dalam pemaparannya menyampaikan bahwa pendidikan dan kesehatan merupakan dua hal yang menjadi prioritas utama dalam pembangunan manusia. Ia menyoroti bahwa kekurangan gizi tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik remaja, tetapi juga dapat menghambat kemampuan berpikir dan potensi mereka di masa depan. Oleh karena itu, isu kesehatan remaja seperti anemia, obesitas, dan kekurangan gizi lainnya harus mendapatkan perhatian yang lebih serius.
Salah satu program yang turut diangkat dalam kegiatan ini adalah Aksi Bergizi, yang merupakan inisiatif Kementerian Kesehatan RI dan didukung oleh UNICEF Indonesia. Di Sulawesi Selatan, program ini dilaksanakan oleh Jenewa sebagai mitra pelaksana. Aksi Bergizi bertujuan untuk membekali remaja dengan pengetahuan dan keterampilan yang cukup agar mereka dapat menjadi agen perubahan dalam penerapan perilaku hidup sehat, dimulai dari langkah-langkah kecil yang berdampak besar.
Nike Frans, MPH, selaku Nutrition Officer UNICEF Indonesia, turut hadir sebagai narasumber. Dalam sesi diskusinya, ia menyampaikan bahwa Indonesia saat ini menghadapi tiga beban masalah gizi secara bersamaan, yakni gizi kurang, gizi lebih, dan kekurangan zat gizi mikro. Jika tidak ditangani secara menyeluruh, ketiga masalah ini akan menjadi ancaman serius, baik untuk generasi saat ini maupun yang akan datang. Oleh karena itu, menurutnya, sinergi lintas sektor sangat penting untuk menciptakan generasi yang sehat, kuat, dan kompetitif.
Selain dari UNICEF, kegiatan ini juga menghadirkan fasilitator dari TP UKS/M Provinsi Sulawesi Selatan dan BBPMP Sulawesi Selatan. Diharapkan, kegiatan ini dapat menjadi pemicu peningkatan literasi gizi di kalangan remaja serta memperkuat kolaborasi antar pemangku kepentingan dalam pencegahan masalah gizi melalui pendekatan edukatif yang menyenangkan dan berkelanjutan.