Makassar, 21 September 2023, UNICEF – Jenewa Madani Indonesia inisiasi pertemuan kolaborasi dengan PPPKMI dan BKPRRMI sebagai lembaga/organisasi yang memiliki jejaring hingga tingkat kelurahan dan desa yang menjadi modal utama untuk melakukan sosialisasi ataupun kampanya kepada masyarakat agar tercipta perubahan perilaku untuk menekan angka stunting di Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2022, UNICEF-JENEWA mendukung Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dalam menyusun Pedoman Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku Pencegahan Stunting. Di dalam pedoman tersebut, diidentifikasi bahwa salah satu tokoh utama dalam pendekatan mobilisasi masyarakat adalah organisasi yang bergerak dibidang ibu dan anak serta promosi Kesehatan. “Dalam menangani stunting diperlukan konvergensi (Kerja-kerja kolaborasi) bukan hanya tanggungjawab 1 sektor dalam hal ini kesehatan. Namun dibutuhkan support kerja sama lintas sektor dan lintas organisasi baik yang berdampak kecil maupun besar, PJ Gubernur Sulawesi Selatan Bapak Dr. Bahtiar Baharuddin., M.Si menyebutkan penanganan stunting dan gizi buruk sebagai poin ke-3 dalam program priroritasnya dan mengharapakan di Sulawesi Selatan angka stuntingnya bukan hanya fokus pada target nasional diangka 14% tapi sebisa mungkin di Sulawesi Selatan stuntingnya 0%” Ujar Pak Surahman selaku Direktur Jenewa.
“Kami dari UNICEF-JENEWA telah menyebarluaskan pesan 3 perilaku kunci pencegahan stunting ke Masyarakat. Kami telah memberikan orientasi kepada 10 Kabupaten/Kota. Namun harapannya kami penyebaran pesan 3 perilaku kunci ini tidak hanya berfokus pada 10 Kabupaten/Kota yang telah kami berikan orientasi. Tapi bisa menyeluruh ke seluruh lapisan masyarakat Se-Provinsi Sulawesi Selatan salah satunya lewat jejaring PPKMI dan BKPRMI dengan sasaran ibu hamil, bayi dua tahun dan bayi lima tahun” Nike Frans selaku Nutrition Officer UNICEF.
PPKMI maupun BKPRMI sangat menyambut baik pertemuan kolaborasi ini dan siap mengambil peran agar stunting ini bisa ditangani dan dicegah di Provinsi Sulawesi Selatan “ Kami dari BKPRMI memiliki anggota yang tersebar Dari Pusat hingga Kabupaten-Kota bahkan hingga tingkat Keluarah-Desa sampai masjid. Selain itu kami memliki banyak turunan Lembaga maupun bagian diantaranya Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Kesehatan Masayarakat (LPPKM), Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Keluarga Sakinah (LPPKS), Lembaga Pembinaan dan Pengembangan TPA (LPPTPA), Lembaga Pembinanan dan Pengembngan Dakwah dan SDM (LPPDSDM) serta kami memiliki Tim Media. Selain itu kami pun rutin melakukan pertemuan rutin secara online via zoom sehingga lewat kekuatan ini kami bisa menyebarluaskan pesan 3 perilaku kunci dalam pencegahan stunting” Tambah Pak Zulkarnain selaku Wakil Ketua DPW BKPRMI Sulawesi Selatan.
Ibu Rani dari perwakilan PPPKMI menyampaikan bahwa Target RPJMN akan stunting adalah 14%. Namun saat ini kita di Sulawesi Selatan saat ini masih diangka 27% “ Diawal tahun 2018 Dinas Kesehatan bagian Promosi Kesehatan telah dirumuskan 17 perilaku prioritas yang kemudian ditarik menjadi 6 perilaku yang saat ini dispesifikkan menjadi 3 perilaku kunci. Namun kami sarankan adanya peenambahan penguatan CTPS dan Jamban pada 3 perilaku kunci ini. Logikanya jika kita mencegah diare maka kita menyelamatkan generasi kita karena saat anak balita maka fili-fili didalam ususnya akan rontok dan tidak bisa diregenerasi lagi dan penyerapan makanannya pun tidak bisa maksimal lagi” Tambah Ibu Rani.
UNICEF dan JENEWA berencana akan mengadakan orientasi singkat kepada kader atau anggota PPKMI dan BKPRMI tingkat Provinsi yang outputnya diharapkan menyebarnya pesan pperilaku kunci ini ke jejaring dua organisasi ini hingga kelapisan terbawah dan memberikan media KIE yang efektif dalam mengampanyekan 3 perilaku kunci ini. Pada peremuan hari ini juga di akhir dengan penandatangan komitmen kolaborasi antara UNICEF Indoensia, Jenewa Madani Indonesia, Perkumpulan Promotor Kesehatan Masyarakat Indonesia dan Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia.