Kurangnya pemahaman remaja akan informasi kesehatan gizi, akan menyebabkan permasalahan kesehatan yang kompleks dan tidak jauh dari kehidupan sehari-harinya. Dampak permasalahan yang timbul adanya remaja yang mengalami stunting, kelebihan berat badan, dan anemia. Adapun penyebabnya karena kurang konsumsi buah dan sayur, kurang aktivitas fisik, dan tidak mencuci tangan dengan baik.
Oleh karena itu, upaya dalam menangani masalah kurangnya gizi remaja dan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran TP UKS/M di beberapa Kab/Kota Sulawesi Selatan. Jenewa Madani Indonesia melaksanakan Orientasi Fasilitator Aksi Bergizi Sekolah/Madrasah Sehat di Kota Palopo, Kabupaten Luwu Timur, Kabupaten Toraja Utara, dan Kabupaten Kepulauan Selayar dan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan dan didukung oleh UNICEF. Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 hari pada hari Selasa dan Rabu, 23-24 Mei 2023 Via Zoom.
Pada Kegiatan ini, Direktur Jenewa Madani Indonesia Bapak Surahmansah Said, M.P.H menyampaikan bahwa Salah satu Program Nasional Pemerintah terkait dengan Stunting yang merupakan kekurangan gizi yang sifatnya kronis itu mulai berawal dari masa remaja. Pada masa remaja inilah sebenarnya menjadi awal bagi kita untuk berinvestasi kedepan untuk menciptakan generasi-generasi sehat yang berkualitas dan cerdas. Kementerian kesehatan, kementerian pendidikan dan kebudayaan, kementerian agama, serta kementerian dalam negeri bekerjasama terkait dengan Program Aksi Bergizi, program ini disusun oleh 4 kementerian ini yang sudah dijalankan beberapa tahun terakhir. UNICEF bersama Yayasan Jenewa Madani Indonesia mulai dari tahun 2021 sudah menjalankan Program Aksi Bergizi Sekolah/Madrasah Sehat di beberapa Kabupaten/Kota dan sudah ada 8 Kabupaten/Kota yang sudah mendapatkan kegiatan Orientasi dan tahun ini kita memperluas lagi di 4 Kabupaten baru.
Nutrition Officer UNICEF Ibu Nike Frans, M.P.H dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa Aksi Bergizi adalah suatu pendekatan yang didalamnya merupakan bagian dari rangkaian Sekolah Sehat dan dinaungi oleh UKS. Ada tiga komponen utama yaitu pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sehat. Kabupaten yang sudah melaksanakan Aksi Bergizi ini melakukan beberapa kegiatan rutin yaitu seperti sarapan bersama, minum ttd bersama bagi khusus remaja putri, aktivitas fisik bersama, pendidikan gizi, dan juga ada beberapa kegiatan yang tidak kalah pentingnya adalah pembinaan kader kesehatan sekolah, penjaringan kesehatan, pembinaan kantin, dan pemanfaatan pekarangan sekolah. Harapannya kegiatan ini dapat bermanfaat bukan hanya sebagai peningkatan pengetahuan kita tetapi bisa sampai meningkatkan kesehatan dan status gizi remaja di wilayah masing-masing.