Jenewa Madani Indonesia menyelenggarakkan kegiatan Orientasi Program TBC terhadap penyuluh IPeKB Kota Makassar. Kegiatan ini melibatkan 30 orang penyuluh KB yang terdiri dari 2 orang delegasi setiap kecamatan dari total 15 kecamatan di Kota Makassar. Selain itu, turut hadir sebagai narasumber Wasor (Wakil Supervisor) TB Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Ibu Andi Juli Junus, S.KM, M.Kes, Wasor TB Kota Makassar Ibu Shearly, Yayasan KNCV Indonesia, Ibu dr. Fenni dan Bapak Wahriady Selaku SR Manager Yamali TB Sulawesi Selatan. Pelaksanaan kegiatan pada hari sabtu, 18 Maret 2023 bertempat di Rumah Makan Fatmawati, Panakkukang.
Adapun susunan acara dimulai dengan sambutan sekaligus pengantar materi pertama oleh Direktur Jenewa Madani Indonesia Bapak Surahmansah Said terkait Kondisi dan permasalahan TBC di Sulawesi Selatan yang di paparkan oleh ibu andi Juli Junus selaku pemateri. Dalam paparannya, pemateri mengungkapkan apresiasi setinggi-tingginya kepada Jenewa yang telah menginisiasi kegiatan lintas sektor dalam penanggulangan TBC.
Sesi kedua dilanjutkan Noor Anni selaku moderator untuk mengantar materi penemuan dan pengobatan TBC. Selanjutnya pemateri dr Fenni menjelaskan terkait gejala, penyebab, cara mencegah dan stigma terhadap penderitanya TBC. Tiga kesimpulan penting untuk persoalan TB yang kompleks menurut pemateri, yaitu pertama perlu upaya promosi kesehatan yang terus menerus, kedua penemuan kasus secara massif, dan ketiga pengobatan TB sampai Tuntas.
Selanjutnya, Bapak Hendra mendampingi pemateri ketiga membahas kondisi dan permasalahan TB Kota Makassar. Dalam pemaparan, ibu Shearly sangat mendukung penuh upaya lembaga non pemerintah dalam menyelesaikan persoalan TBC, baginya kader IPeKB yang berperan dalam percepatan stunting sangat bisa disinergiskan dengan penanggulangan TB, sebab TB sangat rentan terhadap kelompok beresiko seperti penderita masalah gizi. Pemerintah kota pun akan melakukan integrasi stunting dan TBC. Materi terakhir disampaikan Bapak Wahriady terkait metode penjangkauan TB di masyarakat. Menurutnya, peran masyarakat dan kader kesehatan sangat penting. Pemberdayaan masyarakat dapat menumbuhkan kesadaran, kemauan dan kemampuan memutus mata rantai penularan TBC. Untuk rencana tindak lanjut setelah orientasi, Bapak Wahriady mengaku siap menjalin kolaborasi dengan Jenewa untuk proses penjangkauan di masyarakat bersama dengan kader IPeKB. Dengan melakukan sinkronisasi Program Yamali dengan Jenewa, beliau menargetkan 30 titik di Kota Makassar untuk kegiatan sosialisasi bersama Jenewa dengan kader IPeKB.