Kodim 1409 Kabupaten Gowa, Selasa 10 Oktober 2023 –UNICEF Indonesia bersama JENEWA didukung oleh Tanoto Foundatiom mengadakan Sosialisasi Peran TNI dalam pencegahan stunting serta Pesan Kunci Pencegahan Stunting yang dihadiri oleh jajaran Korem 141 Toddopuli secara langsung maupun online. Kegiatan ini dihadiri oleh Danrem 141 Toddopuli, Kasiter 141 Toddopuli, Dandim 1409 Gowa, Tim Ahli, Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala BKKBN Kabupaten Gowa dan Danramil dan Babinsa. Tercatat lebih dari 1000 jajaran TNI di bawah Korem 141 Toddopuli hadir di Kodim masing-masing. hadir di Kodim masing-masing
Kegiatan pelibatan TNI dalam percepatan menurunan stunting ini merupakan bagian dari pelaksanaan pilar yang ke-2 strategi nasional pencegahan stunting, yaitu komunikasi perubahan perilaku melalui mobilisasi dan pemberdayaan masyarakat. TNI, utamanya Babinsa, merupakan tokoh penting di tingkat desa yang mampu menggerakan masyarakat menuju perubahan perilaku.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Danren 141 Toddopuli Bridjen TNI Budi Suharto, S.IP., M.Si via zoom, Adapun peserta pada kegiatan ini ialah Danramil dan Babinsa Se-Sulawesi Selatan secara online dan offline “Kami sangat mengapresiasi UNICEF, JENEWA dan Tanoto Foundation yang telah menginisiasi kegiatan ini dan tentunya kami dari satuan TNI sudah seharusnya mengambil peran dalam penanganan stunting karena persoalan stunting ini bukan hanya tugas dan tanggungjawab sektor kesehatan. Namun menjadi masalah kita bersama sehingga mobilisasi lewat peran TNI juga sangat dibutuhkan. Maka dari itu kami dari satuan TNI siap mengawal pencegahan dan penanganan stunting salah satunya lewat mobilisasi masyarakat” Ujar Pak Danrem 141 Toddopuli.
Kegiatan sosialisasi ini diisi dengan dua materi, yang pertama tentang “Peran TNI dan Mobilisasi Sosial dalam Pencegahan Stunting”, dibawakan oleh dr. Djunaidi M Dachlan selaku Staf Ahli TGUPP Bidang Kesmas Provinsi Sulawesi Selatan.
Beliau menyampaikan terkait penurunan stunting yang lambat. Maka dari itu, dibuat peraturan agar angka stunting turun dengan cepat. Konsep dasar percepatan penurunan stunting setidaknya ada 5 poin diantaranya; 1) Lebih baik melakukan pencegahan; 2) Selamatkan 1000 HPK dengan menjaga Kesehatan mulai awal kehidupan sampai usia 2 tahun; 3) Reproduksi sehat; 4) Menjamin kecukupan untuk proses tumbuh kembang anak; 5) Konvergensi kecukupan untuk proses tumbuh kembang. Babinsa diharapkan mendorong ibu hamil memeriksakan kehamilannya secara rutin dan mengikuti kelas ibu, serta mendorong orang tua balita membawa anaknya ke posyandu setiap bulan.
Materi kedua dibawakan oleh Ibu Nike Frans, MPH, selaku Nutrition Officer UNICEF Sulawesi Selatan terkait “Pesan Kunci Utama untuk Percepatan Penurunan Stunting Di provinsi Sulawesi Selatan” yang diantaranya banyaknya pesan dalam hal penurunan stunting setidaknya kita menerapkan 3 perilaku kunci untuk mengurangi kebingungan masyarakat.Adapun pesan kunci tersebut adalah, pertama, ibu hamil rutin mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) setiap hari, makan makanan bergizi seimbang, dan rutin memeriksakan kehamilan. Pesan kedua yaitu anak usia 6-24 bulan (2 tahun) diberikan MP-ASI bergizi seimbang dan kaya protein hewani dan terus memberikan ASI hingga minimal anak berusia 2 tahun. Pesan yang ketiga adalah semua anak balita rutin dibawa ke posyandu setiap bulan untuk dipantau pertumbuhannya
“Kami dari UNICEF dan JENEWA didukung Tanoto Foundation telah mendukung pendekatan komunikasi perubahan perilaku untuk pencegahan stunting. Salah satu pesan penting yang perlu disampaikan ke seluruh masyarakat adakah pentingnya memberikan makanan tinggi protein hewani kepada anak balita. “Sulsel kaya akan hasil ikan air tawar dan air laut, kita perlu manfaatkan protein hewani ini untuk pencegahan stunting anak-anak kita”, tambahnya Ibu Nike. Harapan kedepannya, TNI melaksanakan peran penggerakan dan pembinaan masyarakat untuk bersama mencegah terjadinya stunting.