Wasting merupakan masalah gizi dengan tingkat kematian tertinggi diantara semua bentuk masalah kekurangan gizi, dimana anak gizi buruk memiliki risiko kematian 11,6 kali lebih tinggi dibandingkan anak dengan gizi baik. Apabila balita wasting tidak mendapatkan penanganan yang tepat akan berisiko 3 (tiga) kali menjadi balita stunting.
Posyandu merupakan platform berbasis masyarakat yang mempunyai peran strategies dalam pemantauan pertumbuhan ditingkat masyarakat. Kader posyandu merupakan ujung tombak dalam penemuan dini balita wasting, namun tingkat kehadiran balita ke posyandu menurun saat balita telah menyelesaikan imunisasi dasar atau telah memasuki kelas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), termasuk di masa pandemi COVID-19. Hal ini menyebabkan banyak balita yang tidak terpantau pertumbuhannya, sehingga terlambat terdeteksi masalah gizi yang dialami. Sehingga adanya inovasi yang dilakukan oleh UNICEF untuk memperkuat mobilisasi masyarakat dengan melakukan deteksi dini bagi balita di satuan PAUD.
“Program ini sangat penting karena merupakan upaya memperbaiki serta meningkatkan akses terhadap perkembangan dan pengasuhan anak usia dini. Konsep ini tidak hanya terpaut pada gizi saja, namun terintegrasi bersama sektor pendidikan, kesehatan, sanitasi, perlindungan anak dan sebagainya. Besar harapan agar seluruh peserta menguatkan aspek pelayanan gizi dan Kesehatan melalui deteksi dini balita yang beresiko wasting di lingkup PAUD. menurut Bapak drg. M. Yusuf, M.Kes selaku Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bone.
Kegiatan yang dihadiri dari 20 Puskesmas di Kabupaten Bone dibuka secara langsung oleh Ketua Pokja PAUD Kabupaten Bone yang dalam hal ini diwakili oleh Ibu Syamsidar, S.Pd.,MM menyampaikan bahwa “Perlunya manajemen koordinasi antara guru PAUD dan tenaga pelaksana gizi (TPG) puskesmas dalam pengintegrasian PAUD agar balita wasting dapat segera mendapatkan penanganan”.
Deteksi dini balita wasting dapat dilakukan secara mudah dan sederhana melalui pengukuran lingkar lengan atas (LiLA) dan pemeriksaan bengkak/edema pada kedua punggung telapak kaki oleh orang tua, pengasuh, guru, dan masayarakat umum lainnya. Hal ini merupakan upaya-upaya dalam menangani balita wasting di Sulawesi Selatan melalui penguatan deteksi dini serta rujukan balita wasting guna mencapai Kabupaten Bone yang bebas Wasting.