Stunting adalah kondisi anak yang tidak dapat mencapai standar tinggi badan optimal yang biasa disebut juga dengan gagal tumbuh. Jika dalam suatu daerah banyak yang mengalami stunting, maka ada pelayanan yang tidak maksimal. Hal ini juga disebabkan oleh kondisi Ibu yang tidak memberikan asupan gizi yang tercukupi untuk anaknya.
Stunting tidak dapat dikatakan penyakit secara definisi kesehatan masayarakat. Kemudian dilanjutkan dengan faktor risiko dari stunting, WHO mengeluarkan batas toleransi adalah 20%, Indonesia masuk 24% yang masih dipertanyakan di tingkat Dunia. Ada banyak faktor, seperti pendidikan orang tua, perilaku di masyarakat, pemahaman tentang kesehatan. Seperti apa dampak stunting bagi anak dan masyarakat, berdasakan penelitian anak stunting akan mengalami banyak gangguan terutama pada perkembangan otak di 2 tahun pertama yang mencapai 70% atau biasa disebut dengan 1000 Hari pertama Kehidupan.
Intervensi seperti yang dilakukan untuk mengatasi masalah stunting dari sektor kesehatan seperti memaksimalkan masyarakat memberikan ASI Ekslusif pada bayi, memberikan MPASI ketika usia 6 bulan dan memberikan ASI hingga usia 2 tahun, proporsi dari sektor kesehatan hanya 30%. 70% datang dari berbagai sektor, seperti dinas sosial yang memberikan bantuan pada keluarga miskin untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga. Nilai lebih dari ASI bagi pertumbuhan anak adalah anti kanker, membantu kecerdasan anak didalam ASI terdapat DHA dan Omega-3. Butuh pemberian edukasi kepada masyarakat pentingnya ASI bagi ibu yang memiliki bayi.
Terkait dengan solusi stunting dalam perpektif islam Perlu pemberian edukasi kepada orang tua khususnya ibu. Karena ibu yang cerdas dan paham ilmu akan sadar bahwa anak adalah investasi terbesar dan amanah yang diberikan kepada kita. Dukungan suami juga dibutuhkan dan sangat besar didalam keluarga. Stress ibu menentukan bayi dalam kandungan. Pertanyaan terakhir adalah pertanyaan terkait dengan konsep makanan dan halal. Semua kondisi sangat tergantung dengan apa yang dikonsumsi. Jika ingin anak sukses dunia dan akhirat, maka berikanlah makanan yang bergizi dan halal. Karena itu dapat berpengaruh terhadap perilaku sang anak. Di akhir kegiatan, narasumber host dan Jenewa melakukan foto bersama.