
Senin, 22 September 2025 – UNICEF bersama Yayasan Jenewa Madani Indonesia dengan dukungan Tanoto Foundation kembali memperkuat upaya pencegahan stunting melalui kegiatan Orientasi Berjenjang Gizi Ibu dan Anak serta 3 Perilaku Kunci Pencegahan Stunting yang berlangsung di Aula Puskesmas Kulo, Kabupaten Sidrap.
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari orientasi tingkat provinsi dan kabupaten yang sebelumnya dilaksanakan, dengan tujuan memperluas jangkauan hingga ke tingkat puskesmas. Melalui orientasi ini, tenaga kesehatan, kader, tokoh masyarakat, dan pemangku kepentingan dibekali pengetahuan dan keterampilan untuk merencanakan serta memfasilitasi penyuluhan bagi ibu hamil, ibu baduta, pengasuh, dan masyarakat.
Direktur Jenewa Institute, Surahmansah Said, S.Gz., M.P.H., dalam sambutannya menegaskan pentingnya pemahaman bersama mengenai stunting yang harus ditentukan melalui pengukuran panjang atau tinggi badan sesuai usia. Menurutnya, stunting berdampak langsung pada perkembangan kognitif, kesehatan, dan produktivitas anak di masa depan, sehingga pencegahan harus dilakukan melalui kerja sama lintas sektor. Ia juga mengingatkan pentingnya berinvestasi pada sumber daya manusia melalui pemenuhan gizi selama 1.000 HPK, kepatuhan ibu hamil minum tablet tambah darah, pemberian ASI eksklusif hingga usia 6 bulan dan dilanjutkan hingga 2 tahun, serta penyediaan MP-ASI tinggi protein dan kunjungan rutin ke Posyandu.
Kepala Puskesmas Kulo, Samsul Alam, SKM., MKM menyampaikan apresiasinya kepada UNICEF, Jenewa Institute, dan Tanoto Foundation yang telah memilih Puskesmas Kulo sebagai lokasi orientasi. Ia berharap kegiatan ini dapat mendorong perubahan perilaku masyarakat Kecamatan Kulo dan Sidrap secara umum dalam mendukung pencegahan stunting.
Selama kegiatan yang terbagi menjadi dua sesi, sesi pagi diikuti oleh peserta dari unsur non-kesehatan, sedangkan sesi siang dihadiri oleh bidan dan kader. Para peserta mendapatkan materi tentang tiga pesan kunci pencegahan stunting, yaitu menjaga kesehatan ibu hamil, pemberian MP-ASI sesuai rekomendasi, serta penguatan peran Posyandu. Selain itu, peserta juga dilatih keterampilan konseling, edukasi, serta diperkenalkan pada metode deteksi dini wasting. Total peserta sebanyak 50 orang, yang terdiri dari perwakilan Dinas Kesehatan Kabupaten Sidrap, fasilitator GIA, tokoh agama, tokoh pendidik, TP-PKK, pemerintah desa, penyuluh KB dan pertanian, pendamping desa, bidan, serta kader Posyandu dari Desa Kulo, Mario, Rijang Panua, dan Bina Baru.
Sebagai tindak lanjut, peserta akan melaksanakan orientasi lanjutan kepada kelompok sasaran, memetakan sumber daya dan pendanaan, serta melakukan mobilisasi masyarakat dan monitoring-evaluasi di tingkat Posyandu. Diharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan kader, tokoh agama, tokoh masyarakat dan lintas sektor lainnya dalam memberikan edukasi gizi, mendukung target penurunan prevalensi stunting yang masih berada di angka 19,8% secara nasional, 23,3% di Sulawesi Selatan, dan 20,3% di Kabupaten Sidrap (SSGI 2024).