Makassar, 28 Agustus 2025 – Dalam rangka memperingati Pekan Menyusui Sedunia (World Breastfeeding Week) 2025 dengan tema “Prioritaskan Menyusui, Membangun Sistem Dukungan Berkelanjutan”, UNICEF bersama Yayasan Jenewa Madani Indonesia (JENEWA), Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, PERSAGI Sulawesi Selatan, dan didukung oleh Tanoto Foundation  menyelenggarakan Orientasi Mahasiswa Peduli Gizi di Hotel Horison Ultima Makassar.

Kegiatan ini menghadirkan perwakilan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Sulawesi Selatan. Tujuan utama orientasi ini adalah menumbuhkan kesadaran generasi muda mengenai pentingnya ASI eksklusif, serta memperkuat peran mahasiswa dalam edukasi, konseling, dan kampanye kesehatan ibu dan anak.

Dalam sambutannya, Surahmansah Said, M.P.H. selaku Direktur Jenewa Institute menekankan bahwa mahasiswa merupakan agen perubahan dan gambaran masa depan bangsa. “Berbicara gizi berarti berbicara masa depan. Mahasiswa tidak hanya dituntut menjaga status gizi diri, tetapi juga menjadi motor penggerak di masyarakat. Harapannya, ilmu yang diperoleh dapat disebarluaskan, terutama terkait pencegahan stunting sejak remaja hingga perbaikan gizi ibu hamil, baduta, dan balita. Kampus memiliki kekuatan besar melalui himpunan mahasiswa untuk menggerakkan aksi nyata. Melalui forum ini, bahkan bisa terbentuk aliansi mahasiswa peduli gizi di Sulawesi Selatan,” ungkapnya.

Sementara itu, Ibu Nike Frans, M.P.H. Nutrition Officer UNICEF, menegaskan pentingnya menyusui sebagai hak anak sekaligus investasi kesehatan jangka panjang. “ASI adalah makanan paling sempurna bagi bayi, tidak ada produk lain yang dapat menggantikannya. Sayangnya, praktik menyusui seringkali terhambat oleh gencarnya pemasaran pengganti ASI, termasuk susu formula, hingga kurangnya dukungan di fasilitas kesehatan. Karena itu, konseling dan edukasi menjadi kunci penting. Kami berharap mahasiswa tidak hanya menjadi agen perubahan, tetapi juga membekali diri sebagai calon orang tua masa depan yang paham pentingnya menyusui,” ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan, Dr. dr. H. M. Ishaq Iskandar, M.Kes., M.M., M.H, menegaskan bahwa menyusui merupakan investasi terbaik bagi kesehatan anak. Ia menekankan pentingnya melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD), memberikan ASI eksklusif hingga usia 6 bulan, kemudian dilanjutkan dengan MP ASI. Menurutnya, ASI bukan sekadar sumber makanan, melainkan juga berfungsi sebagai antibodi yang melindungi anak dari berbagai penyakit. Praktik menyusui yang tepat dapat menekan biaya kesehatan. Selain itu, setiap desa diharapkan memiliki tenaga pendamping gizi yang berperan sebagai edukator atau corong informasi dalam memberikan penyuluhan kepada masyarakat sekitar.

Rangkaian orientasi meliputi pemaparan manfaat ASI terhadap tumbuh kembang anak, pelatihan teori dan praktik konseling menyusui, serta diskusi peran mahasiswa dalam penanggulangan stunting, wasting, dan obesitas. Peserta juga mendapatkan materi tentang teknik menyusui, perawatan payudara, serta upaya mendorong kebijakan ramah ibu di tempat kerja.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa diharapkan mampu menjadi penggerak di komunitas masing-masing, menyebarkan informasi yang benar tentang menyusui, serta mendukung program pemerintah dan mitra dalam meningkatkan derajat kesehatan dan gizi masyarakat.

Leave a Reply

Your email address will not be published.