
Makassar, 18 November 2025 — UNICEF bersama Yayasan Jenewa Madani Indonesia berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Tim Pembina UKS/M, Kementerian Kesehatan, serta Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah menyelenggarakan Coaching Clinic Layanan Gizi dan Kesehatan di Sekolah serta UKS/M Provinsi Sulawesi Selatan di Kantor Gubernur Sulawesi Selatan.
Kegiatan ini mengangkat tema “Penguatan Gizi Remaja Menuju Generasi Sehat dan Produktif” sebagai upaya memperkuat penanganan masalah gizi dan kesehatan pada usia sekolah dan remaja, seperti anemia, obesitas, kebiasaan merokok, kurangnya aktivitas fisik, hingga rendahnya perilaku hidup bersih dan sehat. Data SKI 2023 menunjukkan prevalensi anemia mencapai 16,3% pada usia 5–14 tahun dan 15,5% pada usia 15–24 tahun, yang berpotensi mempengaruhi tumbuh kembang dan prestasi belajar.
Acara dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan mewakili Gubernur, dihadiri perwakilan UNICEF, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan, serta Biro Kesejahteraan Rakyat, bersama 85 peserta dari 24 kabupaten/kota.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Dr. dr. Hj. Evi Mustikawati Arifin, Sp.KK., M.Kes, dalam sambutannya menegaskan bahwa masalah gizi remaja semakin kompleks. “Melalui coaching clinic ini, kapasitas SDM UKS perlu terus diperkuat agar pembinaan UKS di sekolah berjalan lebih efektif,” ujarnya.
Kepala Perwakilan UNICEF Sulawesi Selatan, Henky Widjaya, Ph.D mengapresiasi kerja sama pemerintah dan mitra yang selama lima tahun terakhir berkontribusi dalam memperkuat layanan kesehatan remaja, termasuk implementasi tablet tambah darah. UNICEF menegaskan komitmennya untuk terus mendukung upaya kolektif menuju Generasi Emas 2045.
Suhendra, SKM., MM, Manajer Operasional Yayasan Jenewa Madani Indonesia yang hadir mewakili Direktur menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi forum berbagi pengetahuan, tetapi juga ruang untuk menyusun rencana tindak lanjut bersama. Ia berharap forum ini mendorong lahirnya kolaborasi nyata lintas sektor, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, guna memperkuat layanan gizi dan kesehatan remaja di sekolah dan madrasah.
Ketua Tim Kerja Kesehatan Anak dan Remaja Kementerian Kesehatan RR. Weni Kusumaningrum, SKM., MKM, menyampaikan bahwa UKS merupakan program lintas sektor yang memerlukan keterlibatan bersama dari seluruh pemangku kepentingan, baik pendidikan, kesehatan, maupun pemerintahan daerah. Biro Kesra Provinsi Sulawesi Selatan, Samsudin, S.Ag., M.Si, juga menegaskan pentingnya koordinasi lintas sektor untuk menemukan solusi bersama terkait isu gizi dan kesehatan sekolah.
Sementara itu, Ketua Bidang Peserta Didik Direktorat SMP Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah RI, Ariaty Dano, M.Pd, menyampaikan bahwa masalah gizi menjadi prioritas nasional. “Kita perlu bertindak cepat dan komprehensif. Dengan adanya Program Makan Bergizi Gratis (MBG), diharapkan edukasi dan pembentukan karakter peserta didik di sekolah dapat berjalan optimal melalui tiga pilar UKS.”
Melalui Coaching Clinic ini, lintas sektor sepakat memperkuat koordinasi, meningkatkan edukasi gizi, serta memperkuat revitalisasi UKS/M sebagai langkah strategis dalam memperbaiki status gizi dan kesehatan remaja di Sulawesi Selatan.
