Selasa, 1 Agustus 2023 di Hotel Mattampa Inn Kabupaten Pangkep, JENEWA-UNICEF melaksanakan Kegiatan Orientasi Berjenjang Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) dan penguatan posyandu Tingkat Kabupaten Pangkep. Kegiatan ini di hadiri oleh para Tenaga Pendamping Gizi dan Bidan Koordinator dari 23 Puskesmas se-Kabupaten Pangkep dan dihadiri juga oleh 2 orang perwakilan dari TP- PKK yang juga merupakan tim penggerak pencegahan stunting di Kabupten Pangkep.
Masalah gizi seperti stunting terjadi pada awal kehidupan merupakan masalah yang memiliki dampak serius terhadap kualitas sumber daya manusia di masa depan. Pemerintah terus mengupayakan kualitas sumber daya manusia melalui program 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Dalam sambutannya Direktur Yayasan Jenewa Madani Indonesia, Bapak Surahmansah Said, MPH menyebutkan bahwa Salah satu upaya yang dilakukan melalui Orientasi berjenjang PMBA dan penguatan posyandu yang bertujuan agar peserta mendapatkan pemahaman orientasi berjenjang Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) serta penguatan posyandu dengan pendekatan Komunikasi Perubahan Perilaku (KPP) serta melakukan orientasi lanjutan kepada kader posyandu tentang PMBA dan penguatan posyandu dengan pendekatan KPP untuk pencegahan Stunting di Provinsi Sulawesi Selatan.
“Kegiatan ini akan difasilitasi oleh fasilitator kabupaten yang telah mengikuti pelatihan di Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan dengan harapan kegiatan ini dapat memberi sumbangsi karena sifatnya penguatan. Tapi yang berperan sebagai aktor disini adalah bapak dan ibu dengan melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Rencana Tindak Lanjut yang disepakati dapat betul-betul di tindak lanjuti dilapangan” Tambah Direktur Jenewa Madani Indonesia.
Nike Frans, MPH selaku Nutrition Officer UNICEF menyampaikan 100 HPK merupakan masa-masa kritis karena kualitas seorang manusia ditentukan mulai dari bertemunya sel sperma dan sel telur hingga bayi /anak berusia 2 tahun. Dampak buruk yang terjadi ketika ibu hamil dan anak baduta mengalami masalah gizi pada masa 1000 HPK adalah gangguan perkembangan otak, kecerdasan, pertumbuhan fisik dan gangguan metabolisme dalam tubuh.
Di tengah sambutannya menyampaikan juga menyampaikan bahwa “dengan ilmu yang di dapatkan hari ini dapat selalu disampaikan baik pada pertemuan koordinasi, Lokmin bahwa tiga pesan kunci dalam mencegah stunting yaitu; 1) Ibu Hamil dengan rutin minum Tablet Tambah darah (TTD) setiap hari selama kehamilan, makan makanan bergizi seimbang setiap hari dan rutin memeriksakan kehamilan ke fasilitas Kesehatan; 2) Anak usia 6-24 bulan dengan memberikan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) bergizi seimbang dan kaya protein hewani (ikan, telur, ayam, hati, daging sembari terus diberikan ASI hingga minimal usia 2 tahun; 3) Semua anak balita dengan rutin membawa ke posyandu setiap bulan untuk dipantau tumbuh kembangnya.
3 pesan kunci ini dapat terus di sampaikan dengan harapan dapat tersampaikan ke kader bahkan ke sasaran yaitu ibu hamil dan orang tua balita, baduta dengan tujuan perubahan perilaku. Kegiatan ini merupakan Kolaborasi antar berbagai pihak salahsatunya dari TANOTO Fundation dan UNICEF dengan bermitra Bersama Yayasan Jenewa Madani Indonesia dan tentunya pemerintah Poovinsi Sulawesi Selatan dan Pemerintah Kabupaten Pangkep.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkep yang diwakili oleh Sekretaris Dinas Kesehatan bapak H. Mansyur, SKM, M.Kes, dalam hal ini menyampaikan Apresiasi setinggi tingginya kepada JENEWA-UNICEF yang telah memfasilitasi dan mendukung kegiatan di Kabupaten Pangkep.
Dalam sambutannya sangat menekankan kepada para peserta setelah mengikuti kegiatan ini untuk dapat merubah perilaku masyarakat di wilayah kerja masing-masing. 1000 HPK di tentukan oleh para peserta untuk memberikan informasi baik ke ibu hamil, orang tua baliduta dan orang tua balita di posyandu untuk menciptakan anak-anak yang cerdas, berkembang fisik dengan baik dan mampu menjadi orang yang cerdas.
“Hal yang harus dilakukan setelah melakukan kegiatan ini adalah mampu untuk transfer ilmu kepada sasaran, baik di Posyandu dan juga tempat yang memungkinkan berkumpulnya calon ibu/remaja putri, ibu hamil, orang tua bayi dan balita. Dan yang kedua mampu mengubah perilaku sasaran yang selama ini tidak sesuai dengan Kesehatan yang baik, serta Rencana tindak lanjut akan dievaluasi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkep” Tambahan bapak Sekretaris Kabupaten Pangkep.