Bone, 15 Oktober 2024 – Masalah gizi yang terjadi pada awal kehidupan merupakan masalah yang memiliki dampak serius terhadap kualitas sumber daya manusia di masa depan. Dampak buruk yang terjadi ketika ibu hamil dan anak baduta mengalami masalah gizi pada masa 1000 HPK adalah gangguan perkembangan otak, kecerdasan, pertumbuhan fisik dan gangguan metabolisme dalam tubuh.
Posyandu dengan menajemen pelayanan yang tepat dapat membantu memantau status pertumbuhan dan perkembangan balita, serta mampu mendeteksi balita dengan risiko gangguan tumbuh kembang.
Sebagai upaya meningkatkan kualitas pelayanan posyandu serta mendorong perubahan perilaku, UNICEF dan Yayasan Jenewa Madani Indonesia bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Bone didukung oleh Tanoto Foundation menyelenggarakan Orientasi Berjenjang Gizi Ibu dan Anak serta Penguatan Posyandu dalam Pencegahan Stunting di Kabupaten Bone pada 15 Oktober 2024 bertempat di Hotel Grand Nur.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bone, dr. Hj. Nurminah, A.Yusuf , MARS. Dalam sambutannya beliau menekankan pentingnya kerjasama,
“Kolaborasi bidan, petugas gizi, promosi kesehatan dan kerjasama antara kader posyandu yang akan kita galakkan bersama untuk pencegahan stunting”
Turut hadir Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Kabupaten Bone, dr. Hj. Kartini Abbas, S.ST., M.Kes, fasilitator kabupaten, 115 tenaga kesehatan dari 38 puskesmas di Kabupaten Bone, termasuk bagian promosi kesehatan, pengelolah gizi dan pengelolah KIA, dan TP PKK Kabupaten Bone.
Rencana tindak lanjut mencakup orientasi berjenjang kepada kader posyandu, penerapan Komunikasi Perubahan Perilaku (KPP) dalam program Gizi Ibu dan Anak dan penyebaran pesan-pesan kunci pencegahan stunting.