Dulunya tidak pernah mendengar istilah “wasting”, kini ibu Sudarmi rutin melakukan deteksi dini dan sosialisasi pencegahan wasting. Ibu Sudarmi merupakan seorang guru di TK Nurul Amin Kabupaten Bone yang mengikuti Pelatihan Fasilitator Berjenjang Guru PAUD Deteksi Dini Rujukan dan Kelas Pengasuhan Balita Beresiko Wasting di Satuan PAUD-HI Kabupaten Bone.
Program PAUD-HI (Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif) merupakan program lintas sektor UNICEF Indonesia bersama mitra, termasuk Yayasan Jenewa Madani Indonesia bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota, dan didukung oleh Pemerintah Jepang. Ibu Sudarmi sangat bersyukur karena TK Nurul Amin menjadi salah satu sasaran intervensi program PAUD-HI ini. Sesuai dengan namanya, program PAUD yang Holistik dan Integratif ini menyasar berbagai aspek, yakni Pendidikan dan literasi, Imunisasi, Perlindungan Anak, Sanitasi, dan yang baru pernah diketahui para pengelola dan pengajar PAUD adalah topik “Deteksi Dini, Rujukan, dan Kelas Pengasuhan Balita Berisiko Wasting”. Ibu Sudarmi mengaku, setelah mengikuti pelatihan dan melaksanakan komponen PAUD HI ini, manfaatnya terasa bukan hanya oleh guru PAUD, tetapi juga orang tua murid, dan masyarakat.
Terkait komponen program deteksi dini dan rujukan balita berisiko wasting di satuan PAUD, para guru terlatih di TK Nurul Amin dan PAUD/TK lain yang menjadi sasaran program rutin melakukan pengukuran Berat Badan (BB), Tinggi Badan (TB), Lingkar Lengan Atas (LiLA), dan pemeriksaan bengkak pada kedua punggung kaki setiap bulan. Dengan melakukan kegiatan deteksi ini, anak balita di satuan PAUD dapat diidentifikasi secara cepat jika memiliki risiko status gizi wasting (gizi kurang dan gizi buruk). Karena deteksi dini wasting ini dilakukan setiap bulan, guru PAUD semakin mandiri dan semakin mahir dalam melakukan pemantauan pertumbuhan, sambil tetap berkoordinasi dengan pihak Puskesmas.
Pada saat pengukuran, Ibu Sudarmi dan guru TK Nurul Amin menemukan bahwa salah satu anak didik mereka memiliki tanda balita berisiko wasting yaitu tubuh anak yang tampak kurus dan Lingkar Lengan Atas (LiLA) berada di angka ambang batas kuning yaitu 12,8 cm. Sesuai dengan materi orientasi PAUD-HI yang diterima, saat menemukan anak balita berisiko wasting, Ibu Sudarmi dan para guru segera melakukan rujukan dan balita tersebut menerima pelayanan di Puskesmas. Setelah mendapatkan perhatian oleh pihak TPG Puskesmas alhamdulillah BB anak tersebut mengalami kenaikan. Dengan pelaksanaan deteksi dini wasting secara rutin, kita dapat mencegah terjadinya masalah gizi dan merujuk dengan segera jika ditemukan peserta didik di satuan PAUD yang memiliki risiko wasting, ungkap Ibu Sudarmi.
Penulis: Hardyanty Subair, Yayasan Jenewa Madani Indonesia, September 2023