UNICEF Indonesia dan Jenewa Madani Indonesia mengadakan kegiatan webinar terkait hasil temuan Survei Kesehatan Indonesia 2023 pada Senin (20/05/2024). Acara ini mengangkat tema “Telaah Status Gizi Balita Berdasarkan Hasil Survei Kesehatan Indonesia”. Diselenggarakan secara daring melalui zoom meeting dan live streaming youtube. Tujuan dari kegiatan ini untuk meningkatkan pemahaman terkait penyebab, dampak, dan faktor-faktor yang berkontribusi pada tingginya prevalensi stunting, memberikan informasi tentang fokus intervensi dan studi MP-ASI dan memberikan informasi indikator PMBA pada SKI dan kaitannya dengan pemenuhan layanan gizi.
Kegiatan dimulai pukul 13.30 yang diawali pengantar dari Bapak Surahmansah, MPH, selaku Direktur Jenewa Madani Indonesia, beliau menyampaikan bahwa diperlukan evaluasi program yang telah berjalan beberapa tahun terakhir, salah satunya dengan melihat hasil survei yang ada. “Salah satu indikator untuk menilai keberhasilan program gizi baik stunting, wasting, overweight dan obesitas yaitu mempelajari dan menerjemahkan hasil survei,”pungkasnya.
Selanjutnya agenda pemaparan materi oleh pemateri pertama yaitu Bapak Prof. dr.Veni Hadju, M.Sc, Ph.D, selaku Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin. Paparan materi dimulai dengan penyampaian tren penurunan stunting skala nasional dan regional Sulawesi Selatan. Menurut beliau, penurunan secara konsisten terjadi dari tahun ke tahun. Dengan memberi sorotan pada Provinsi Bali dengan angka stunting di bawah 10%. Untuk fokus intervensi, beliau menekankan pada ibu hamil dan baduta, wanita prakonsepsi, remaja, balita dan usia sekolah dasar. Diakhir pemaparan beliau menyampaikan hasil studi MPASI dengan mengubah strategi MPASI baduta.
Materi selanjutnya dipaparkan oleh Ibu Sri Sukotjo, selaku Nutrition Specialist UNICEF Indonesia. Beliau menyampaikan terkait IMD, ASI Eksklusif dan MPASI berkualitas. Angka IMD sulawesi selatan 59,9 % masih berada dibawah angka nasional yaitu 68,6%. Beliau menekankan bahwa usia 0-23 bulan sangat penting dioptimalkan. Konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) , aktivitas fisik dan sarapan sehat bagi anak sekolah agar obesitas tidak meningkat pada anak sekolah.
Pada sesi tanya jawab, pertanyaan yang diajukan untuk kedua narasumber cukup bervariasi dan para peserta merasa puas dengan jawaban kedua narasumber. Bapak Prof Veni Hadju dalam closing statementnya mengimbau agar kita tetap bekerja secara optimal dalam menurunkan angka stunting, karena ini adalah proses dan kita bisa belajar dari provinsi Bali. Kegiatan ditutup dengan foto bersama. Secara umum kegiatan ini berlangsung kondusif, dihadiri 250 peserta dari berbagai latar belakang, baik tenaga kesehatan, dosen dan mahasiswa dengan antusiasme yang sangat tinggi.