Gizi buruk pada balita merupakan masalah kesehatan masyarakat yang kompleks. Pemberian terapi gizi harus segera diberikan pada balita gizi buruk yang tidak memerlukan tindakan kegawat-daruratan. kesehatan untuk memantau/menilai kemajuan gizi anak dan pemenuhan kebutuhan gizi ini dapat dilakukan dengan pemberian F-100 atau RUTF
F-100 terdiri dari beberapa bahan misalnya susu, minyak goreng dan larutan elektrolit atau mineral. F-100 berfungsi untuk stabilisasi dan transisi rehabilitasi resomal terhadap dehidrasi pada anak. Namun dalam pembuatannya, terkadang petugas gizi memiliki kendala dalam penganggaran bahan kering, sehingga masih adanya beberapa anak gizi buruk yang tidak diberikan terapi sebagaimana mestinya.
Yayasan Jenewa Madani Indonesia bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan didukung oleh UNICEF melaksanakan Workshop Alur Pengadaan Bahan Kering F100 Dalam Penanganan Gizi Buruk Di Sulawesi Selatan pada tanggal 17 Januari 2023 via aplikasi zoom.
Webinar ini dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ibu dr. Hj. Rosmini Pandin., MARS beliau sangat mengapresiasi kegiatan ini karena membantu pemerintah dalam hal ini Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan dalam penanganan gizi buruk dan mengharapkan dengan adanya workshop ini dapat mempermudah proses tatalaksana yang dilakukan oleh Tim Asuhan Gizi di lapangan khususnya untuk alur bahan F100 yang selama ini menjadi kendala.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Ibu Andi Nurseha, S.KM,M.Kes yang menyampaikan “gambaran situasi pengadaan bahan kering F100 di Sulawesi Selatan” Selain itu, Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kementrian Kesehatan RI yang diwakili oleh ibu dr Rivani Noor, MKM selaku Adminkes Ahli Muda Kementrian Kesehatan Republik Indonesia membawakan materi “Kebijakan dan strategi alur pengadaan bahan kering F100” Peserta workshop terdiri dari TAG (Tim Asuhan Gizi) masing-maisng dokter, perawat/bidan, dan pelaksana gizi PKM di Sulawesi Selatan, Tingginya antusias peserta mengikuti workshop ditandai dengan keaktifan dan konsistensi peserta mengikuti rangkaian kegiatan dari awal sampai akhir kegiatan.