Makassar, 17 April 2025 – Dalam upaya percepatan penurunan angka stunting di Sulawesi Selatan, UNICEF dan Jenewa Madani Indonesia bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan didukung oleh Tanoto Foundation menyelenggarakan kegiatan Dialog Interaktif Gizi dan Pencegahan Stunting Bersama Media, pada Kamis, 17 April 2025 di Grand Town Hotel Makassar.

Kegiatan ini adalah kolaborasi pemerintah dan media dalam mendorong percepatan penurunan stunting di Sulawesi Selatan dan menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antara pemerintah, media, mitra pembangunan, dan pemangku kepentingan lainnya dalam mengatasi permasalahan stunting yang masih menjadi tantangan serius, terutama di wilayah Sulawesi Selatan yang tercatat sebagai provinsi dengan prevalensi stunting tergolong tinggi di atas rata-rata  nasional (27,4% menurut data SKI 2023).

Dalam sambutannya, Surahmansah Said, MPH selaku Direktur Jenewa Madani Indonesia menyoroti pentingnya pemahaman tepat terhadap isu stunting. Ia menyampaikan bahwa stunting adalah sesuatu yang tampak secara fisik, namun memerlukan perhatian serius dalam aspek informasi dan pendekatan.Salah satu dari lima pilar Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting (Stranas Stunting) yakni komunikasi perubahan perilaku harus menjadi fokus utama. “Melalui program UNICEF, berbagai kampanye stunting telah dilakukan seperti membagikan kipas berisi tiga pesan kunci kepada masyarakat, khususnya ibu hamil, baduta, dan balita, guna meningkatkan kesadaran” tambahnya.

Nike Frans, MPH, Nutrition Officer UNICEF, juga menegaskan pentingnya media dalam menyampaikan informasi yang benar, mudah dimengerti, dan berbasis bukti. “Media memiliki kekuatan untuk mempengaruhi persepsi dan membentuk perilaku masyarakat. Oleh karena itu, partisipasi aktif media adalah kunci dalam menyukseskan kampanye pencegahan stunting,” ujarnya.

Stunting umumnya dipicu oleh masalah perilaku. Maka dari itu, pendekatan Komunikasi Perubahan Perilaku (KPP) menjadi sangat relevan, dengan empat komponen utama: advokasi, kampanye publik, mobilisasi sosial, dan komunikasi antar pribadi. Intinya adalah penyampaian pengetahuan dan informasi yang akurat mengenai stunting, termasuk cara mencegah dan menanganinya.

Hasil survei terbaru tahun 2024 menunjukkan adanya potensi penurunan angka stunting di Sulawesi Selatan. Melalui forum ini, semua pihak diajak menyelaraskan persepsi tentang langkah-langkah pencegahan dan pesan-pesan kunci yang perlu dipahami masyarakat luas. UNICEF, sebagai bagian dari mandat globalnya, juga menekankan pentingnya pemenuhan hak-hak anak, termasuk hak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal sebagai bagian dari peningkatan derajat kesehatan masyarakat Indonesia.

Dr. Setiawan Aswad, M.Dev.Plg, Kepala Bappelitbangda Provinsi Sulawesi Selatan, dalam sambutannya menegaskan bahwa setiap pihak memiliki peran penting dan perlu bekerja dalam sinergi. Ia mengingatkan bahwa jika kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) tidak dijaga sejak dini, maka Indonesia berisiko menghadapi situasi yang mengkhawatirkan pada tahun 2045. “Kita tidak hanya mengejar angka, tetapi juga kualitas generasi masa depan. Jika stunting tidak ditangani dengan baik, maka bonus demografi bisa berubah menjadi beban demografi,” tegasnya.

Kegiatan ini dihadiri oleh 53 peserta yang terdiri dari berbagai perwakilan media lokal dan nasional, termasuk Harian Fajar, Tribun Timur, Antaranews.com, Detik.com, serta beberapa radio dan platform digital lainnya. Para peserta mendapatkan informasi mendalam mengenai kondisi stunting, penyebab, dampak jangka panjang, serta strategi pencegahan yang efektif. Narasumber dalam dialog ini antara lain: Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Dr.dr.H.M.Ishaq Iskandar, M.Kes., MM.,MH., Dr, Kepala Bappelitbangda Provinsi Sulawesi Selatan, Dr. Setiawan Aswad, M.Dev.plg, serta pakar gizi dan kesehatan masyarakat, dr. Djunaidi M Dachlan, MS. Kegiatan dimoderatori oleh perwakilan dari Bappelitbangda Provinsi Sulawesi Selatan.

Adapun tindak lanjut dari kegiatan ini berupa komitmen untuk meningkatkan kualitas peliputan isu stunting, penyebaran informasi yang tepat kepada masyarakat, dan penguatan kolaborasi lintas sektor untuk menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak secara optimal. Melalui kolaborasi ini, diharapkan upaya pencegahan stunting di Sulawesi Selatan dapat lebih efektif dan memberikan dampak jangka panjang terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia di masa mendatang.

Leave a Reply

Your email address will not be published.