Rabu, 26 Juli 2023 di Aula Dinas Kesehatan Kabupaten Maros, JENEWA-UNICEF melaksanakan Orientasi Berjenjang Pemberian Makan Bayi Dan Anak (PMBA) dan Penguatan Posyandu kepada Tenaga Pendamping Gizi dan Bidan Koordinator di 14 Puskesmas se-Kabupaten Maros dan dihadiri oleh dua orang yang juga merupakan tim penggerak pencegahan stunting.

Masalah gizi seperti stunting terjadi pada awal kehidupan merupakan masalah yang memiliki dampak serius terhadap kualitas sumber daya manusia di masa depan. Pemerintah terus mengupayakan kualitas sumber daya manusia melalui program 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).  Surahmansah Said, MPH selaku Direktur Jenewa Madani Indonesia dalam sambutannya bahwa sejak tahun 2021 UNICEF bersama mitranya dalam hal ini Jenewa Madani Indonesia menjalankan dan melaksanakan program penguatan terkait gizi di Provinsi Sulawesi Selatan, salah satunya adalah kegiatan orientasi berjenjang hari ini yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dengan kejadian stunting.

“Upaya dalam pencegahan stunting salah satu strategi pencegahan stunting yang dijalankan berdasarkan hasil koordinasi dengan tingkat provinsi baik dari Bappelitbangda, Dinas Kesehatan dan seluruh TIM TGUPP Provinsi Sulawesi Selatan bagaimana ktia ingin mensosialisasikan atau menyampaikan informasi terkait tiga pesan kunci pencegahan stunting yang pertama terkait dengan ibu hamil mengenai konsumsi TTD setiap hari, gizi seimbang serta rutin memeriksa kehamilan, yang kedua pemberian MP-ASI yang berkualitas tinggi protein hewani serta yang ketiga membawa anak-anak kita rutin ke posyandu” tambah Direktur Jenewa Madani Indonesia.

Ibu Nike Frans, MPH selaku Nutrition Officer UNICEF menyampaikan 100 HPK merupakan masa-masa kritis  karena kualitas seorang manusia ditentukan mulai dari bertemunya sel sperma dan sel telur hingga bayi /anak berusia 2 tahun. Dampak buruk yang terjadi ketika ibu hamil dan anak baduta mengalami masalah gizi pada masa 1000 HPK adalah gangguan perkembangan otak, kecerdasan, pertumbuhan fisik dan gangguan metabolisme dalam tubuh. “kita juga tau bahwa stunting ini terjadi diawal-awal kehidupan pada masa janin sampi anak itu lahir dan sampai berusia dua tahun, inilah masa-masa kritis kita perlu cegah terjadinnya stunting pada anak-anak kita. Oleh karena itu, hal ini mendasari penyusunan tiga pesan kunci untuk pencegahan stunting, sehingga harapannya Bapak/Ibu yang hadir hari ini merupakan perwakilan Puskesmas se-Kabupaten Maros bisa meneruskan informasi orientasi ini ke para kader dan tokoh masyarakat” tambah Ibu Nike Frans, MPH.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Maros yang diwakli oleh Sekretris H. Syarifuddin, SKM, MM “titik fokus masalah kesehatan yang diperlukan strategi yang tepat sehinga dapat menunjang percepatan penanganan stunting terutama fokus pada 1000 HPK. Usia dua tahun merupakan salah satu upaya untuk menjamin kualitas tumbuh kembang sekaligus memenuhi hak anak sehingga pada kegiatan hari ini sangat penting agar Kabupaten Maros mejadi generasi yang terlepas dari masalah stunting.” tambah Bapak H. Syarifuddin, SKM, MM.

Leave a Reply

Your email address will not be published.