Makassar, 31 Januari 2025 – Gedung Phinisi Universitas Negeri Makassar (UNM) menjadi saksi pentingnya komitmen berbagai pihak dalam memperjuangkan kesehatan generasi masa depan. Dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional 2025, UNICEF dan Yayasan Jenewa Madani Indonesia, bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Universitas Negeri Makassar, didukung oleh Tanoto Foundation, menggelar seminar dengan tema “Pilih Makanan Bergizi untuk Keluarga Sehat Menuju Indonesia Emas 2045”. Setidaknya mahasiswa dari 9 perguruan tinggi di Makassar serta masyarakat umum antusias hadir dan berdiskusi dalam seminar ini.
Seminar ini menjadi momen refleksi atas tantangan masalah gizi yang masih dihadapi Indonesia. Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, angka stunting masih berada di 21,5%, wasting 8,5%, obesitas 37,8%, serta anemia pada ibu hamil 21,5% dan pada remaja 15,5%. Data ini menjadi alarm bagi semua pihak untuk lebih serius dalam menangani permasalahan gizi. Pola makan bergizi seimbang berperan penting dalam mendukung tumbuh kembang anak dan kecerdasan generasi penerus. Dengan proyeksi Indonesia sebagai salah satu negara dengan populasi usia produktif terbesar pada 2045, kesehatan masyarakat menjadi faktor kunci dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Bapak Surahmansah Said, MPH, selaku Direktur Yayasan Jenewa Madani Indonesia dalam sambutannya menegaskan pentingnya kesadaran masyarakat dalam mengadopsi pola makan sehat. “Melalui kegiatan ini, diharapkan keluarga Indonesia lebih memahami pentingnya gizi seimbang dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, kita dapat bersama-sama membangun generasi emas yang sehat dan kompetitif untuk masa depan Indonesia,” ujarnya.
Senada dengan itu, Sekretaris Bappelitbangda Provinsi Sulawesi Selatan, Bapak Dr. Andy, M.Si, menyoroti bahwa permasalahan gizi tidak hanya disebabkan oleh faktor ekonomi dan keterbatasan akses terhadap makanan bergizi, tetapi juga oleh kurangnya edukasi masyarakat. “Pemerintah, organisasi kesehatan, dan komunitas harus bersinergi dalam menciptakan perubahan positif. Kampanye seperti pemanfaatan pangan lokal, inovasi pengolahan makanan sehat, serta gaya hidup sehat adalah langkah nyata yang perlu diperkuat. UNICEF telah banyak berkontribusi dalam membantu pemerintah Sulawesi Selatan mengatasi tantangan gizi di daerah ini,” jelasnya.
Kegiatan dibuka langsung oleh Rektor Universitas Negeri Makassar, Prof. Dr. Karta Jayadi, M.Sn., yang turut mengapresiasi inisiatif seminar ini. “Momentum ini sangat penting untuk memperkuat kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan organisasi internasional dalam meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai gizi seimbang. Hanya dengan generasi yang sehat, kita bisa menciptakan bangsa yang unggul di masa depan,” katanya.
Seminar ini juga menghadirkan dua narasumber yaitu Prof. dr. Veni Hadju, MSc, PhD: Guru Besar di Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin, dengan keahlian dalam Ilmu Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Beliau membawakan materi berjudul “Makan Bergizi Seimbang dengan Pangan Lokal untuk Keluarga Sehat”, menekankan pentingnya memanfaatkan sumber daya pangan lokal dalam memenuhi kebutuhan gizi keluarga. Serta Ibu Nike Frans, MPH, Nutrition Officer UNICEF yang merupakan Ahli Gizi Masyarakat,. Beliau menyampaikan topik “Pedoman Nasional dan Global Gizi Seimbang untuk Pencegahan 3 Beban Masalah Gizi di Indonesia”, yang membahas strategi pencegahan stunting, wasting, obesitas, dan kekurangan gizi mikro melalui pedoman gizi seimbang.
Dengan terselenggaranya Seminar Hari Gizi Nasional 2025, diharapkan semakin banyak pihak yang turut berkontribusi dalam meningkatkan kesadaran gizi di Indonesia. Kolaborasi lintas sektor ini menjadi kunci dalam menciptakan generasi masa depan yang lebih sehat, cerdas, dan siap bersaing di tingkat global.