
Soppeng, 2 Oktober 2025 – Puskesmas Tajuncu, Kabupaten Soppeng, menjadi tuan rumah kegiatan Orientasi Berjenjang Gizi Ibu dan Anak serta 3 Pesan Kunci Pencegahan Stunting. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya berkesinambungan pemerintah, UNICEF, dan Yayasan Jenewa Madani Indonesia dengan dukungan Tanoto Foundation, dalam memperkuat peran Posyandu serta mendorong perubahan perilaku masyarakat untuk mencegah stunting.
Direktur Jenewa Madani Indonesia, Surahmansah Said, MPH, dalam pengantarnya menekankan bahwa masalah kesehatan pada dasarnya adalah masalah perilaku. Untuk mengubah perilaku, menurutnya, diperlukan berbagai strategi, salah satunya dengan melibatkan orang-orang berpengaruh di masyarakat agar menjadi panutan sehingga pesan kesehatan lebih mudah diterima dan diikuti. Ia juga menegaskan bahwa stunting dapat dicegah melalui komitmen bersama, sebagaimana pembelajaran dari masa pandemi COVID-19 di mana gotong royong dan kesadaran kolektif menjadi kunci keberhasilan. “Generasi mendatang harus menjadi aset bangsa, bukan beban. Pencegahan stunting adalah investasi besar untuk masa depan Indonesia,” ungkapnya.
Camat Donri-Donri, Hj. Andi Singkeru, S.Pi., M.Si., yang turut hadir, menyampaikan apresiasi atas kolaborasi lintas sektor dalam kegiatan ini. Menurutnya, keterlibatan pemerintah kecamatan, desa, tokoh agama, tokoh pendidikan, hingga penyuluh sangat penting untuk memastikan pesan-pesan kunci pencegahan stunting benar-benar sampai kepada masyarakat. Ia menegaskan bahwa pihak kecamatan siap mendukung penuh agar program ini berkelanjutan dan dirasakan manfaatnya langsung oleh masyarakat.
Kegiatan orientasi di Puskesmas Tajuncu ini dilaksanakan dalam dua sesi. Sesi pertama diikuti unsur non kesehatan seperti pemerintah kecamatan, kepala desa, kepala dusun, TP-PKK, tokoh agama, tokoh pendidikan, penyuluh, dan pendamping desa. Fokus sesi ini adalah memperkuat pemahaman lintas sektor tentang tiga pesan kunci pencegahan stunting, yakni kesehatan ibu hamil, pemenuhan gizi baduta, dan penguatan Posyandu. Sesi kedua melibatkan bidan desa dan kader Posyandu dari wilayah kerja Puskesmas Tajuncu. Pada sesi ini peserta dibekali keterampilan teknis konseling, edukasi gizi, serta diperkenalkan metode deteksi dini wasting untuk memperkuat layanan di tingkat desa.
Dengan pendekatan Komunikasi Perubahan Perilaku, kegiatan ini menegaskan bahwa mencegah stunting bukan hanya tugas tenaga kesehatan, tetapi juga membutuhkan dukungan penuh dari seluruh lapisan masyarakat. Melalui sinergi lintas sektor ini, diharapkan lahir generasi sehat, cerdas, dan kuat yang menjadi aset bangsa di masa depan.
