Prevalensi stunting dalam 5 tahun terakhir merupakan salah satu masalah gizi terbesar pada balita di Indonesia. Hasil Studi Status Gizi Indonesia Tahun 2021 menunjukkan 24,4% balita Indonesia serta 27,4% balita di Sulawesi Selatan mengalami stunting.
Berdasarkan data dari Food and Agriculture Organization of the United Nation 2017, konsumsi makanan protein dengan pangan hewani seperti telur dan daging cukup rendah dibandingkan dengan negara lain di seluruh dunia. Maka dari itu dalam menangani masalah stunting di Indonesia, pemerintah khususnya Kemenkes mengeluarkan tema hari gizi nasional tahun 2023 yaitu cegah stunting dengan protein hewani. Harapannya dengan tema ini, adanya dukungan dan kolaborasi melakukan Gerakan kampanye isi pirngku ibu hamil, ibu menyusui dan balita, kampanye dilakukan melalui media sosial, kelompok mitra, jejaring serta adanya kreasi media dengan pesan meningkatkan protein hewani.
Dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional Yayasan Jenewa Madani Indonesia didukung oleh UNICEF mengadakan kegiatan podcast dengan tema cegah stunting melalui protein hewani di Provinsi Sulawesi Selatan dengan mengundang Ibu Irsa Tamru perwakilan dari Persagi dan Ibu Nike Frans dari UNICEF sebagai Narasumber. Ibu Irsa Tamru menyampaikan bagaimana cakupan gizi yang baik khususnya di Sulawesi Selatan.
Ketika bayi sudah mencapai usia 6 bulan sudah diharapkan anak sudah mendapatkan atau mulai mengenalkan makanan MP-ASI, dimulai dengan makanan lumat dengan tetap memberikan protein, sayuran dan buah-buahan tetapi diberikan secara bertahap. Beberapa kejadian ibu memberikan makanan lain sebelum anak 6 bulan, padahal bayi belum siap atau terlalu dini untuk menerima makanan tersebut. Sehingga masih perlunya edukasi kepada orang tua terkait pemberian MP ASI. Protein hewani dapat mendukung pertumbuhan perkembangan seorang anak, jika sesuai dengan jumlahnya dan teratur dapat mencegah stunting. Banyak bahan makanan yang bersumber dari protein hewani yang mudah di dapatkan di wilayah masing-masing sehingga dalam pemenuhan protein hewani tidak membutuhkan biaya yang mahal dan ini dapat dengan mudah dijangkau masyarakat. Sehingga mari mulai dari rumah sendiri untuk memperbaiki status gizi keluarga.